Menyusun Kompetensi Bidang
Untuk memperjelas proses dan aktivitas apa saja yang harus dilakukan pada setiap jabatan, juga untuk memastikan tidak adanya penanggung jawab ganda (double) pada satu aktivitas atau sebaliknya ada satu aktivitas tetapi tidak ada penanggung jawabnya, disusun uraian jabatan untuk setiap formasi jabatan.
 Metodologi Penyusunan Kompetensi Bidang
Metode yang digunakan untuk menyusun kompetensi bidang adalah sbb:
1. Menganalisis Dokumen
- Dalam analisis dokumen ini dihasilkan konsep kompetensi bidang, pemetaan Dirkom berdasarkan profesi, daftar Dirkom yang memiliki kesamaan/kemiripan deskripsi, dan lain-lain, yang akan dibahas pada panel expert I (penyusunan draf Dirkom).
2. Mengadakan Panel Expert I: Awareness dan penyusunan draf Dirkom
- Agenda pada panel expert ini adalah untuk awareness konsep dan penyusunan review yang meliputi revisi, pengurangan, atau penambahan suatu unit kompetensi dalam suatu profesi, serta penyusunan draf Dirkom per profesi yang dilakukan sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
3. Menanggapi Draf Dirkom
- Proses review ini melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan agar mendapatkan kualitas Dirkom yang optimal. Draf Dirkom yang telah disusun dikirimkan ke process business owner dan unit-unit, serta Pusdiklat sebagai pengguna untuk memberikan tanggapa secara tertulis.
4. Mengadakan Panel Expert II : Finalisasi Dirkom
- Â Tujuannya mendapatkan kesepakatan antara dokumen draf dan materi tanggapan melalui proses diskusi dan klarifikasi. Dilakukan juga validasi definisi dan kompetensi perilaku.
 Bentuk Kompetensi Bidang (Hard Competency)
Terdapat 6 (level) profisiensi kompetensi yang diterapkan di PLN sebagai berikut:
Level 1