Sesampai di rumah makan, masih terlihat sepi hanya ada satu dua pengunjung, nampaknya Arian juga belum datang, karena memang mereka janjian sehabis sholat magrib, tapi mau sholat magrib di rumah makan juga boleh, begitu janjiannya tadi pagi, sama seperti temu janji mereka sebelum sebelumnya.
"Nampaknya Arian belum datang, kita nunggu di lantai dua saja."Kata Jarot
"Boleh, nanti sholat magribnya di mushola rumah makan saja." Lanjut Jarot
"Aku lagi ngak sholat."Kata Winda
Seorang pramusaji mengikuti mereka berdua naik ke lantai dua, Jarot memilih tempat di pojok, sambil lesehan.
"Kami pesan kelapa muda saja dulu ya, sama minta mendoan satu porsi, makanya nanti nunggu satu orang teman lagi." Kata Winda ke pramusaji
"Tapi daftar menunya biar saya pinjam dulu."Lanjutnya
Setelah duduk lesehan, Winda asyik melihat daftar menu yang akan di pesan, Jarot diam saja memperhatikan, karena sepi tidak ada siapa-siapa Jarot rebahan di tempat lesehan, kepalanya di letakan di paha Winda, Winda membiarkan Jarot seperti itu, toh Arian belum tiba, tangan kirinya mengelus rambut Jarot, sementara tangan kananya memegang buku menu dan matanya terus memperhatikan menu apa yang di pesan untuk mereka bertiga.
Jarot segera duduk setelah mendengar suara motor Arian di bawah, dia hafal bener suara motor Arian karena knalpotnya di buat racing.
Benar, tidak berselang lama Arian datang dan bergabung bersama mereka
"Sudah lama.?"