Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

JKN-KIS Hajat Siapa?

26 Oktober 2019   06:01 Diperbarui: 4 November 2019   10:00 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dua hari ini ramai di beritakan di media terkait Menteri Kesehatan yang baru saja dilantik Terawan Agus Putranto yang menyatakan akan meyerahkan gaji pertamanya sebagai menteri untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) KIS sebagai bagian dari upaya membantu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang saat ini defisit, dan beliau juga akan menghimbau pegawai di Kementrian Kesehatan untuk berkontribusi, membantu mengatasi masalah ini, hal ini beliau sampaikan pada hari pertama beliau di lantik sebagai menteri kesehatan dengan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan.

Tidak ada yang salah dengan hal ini, malah menurut saya pribadi sangat mengapresiasi, semoga semua yang terlibat dalam permasalahan ini ikhlas dengan terobosan yang dilakukan oleh pak menteri dan mendapat balasan dari Allah, karena ini untuk kelangsungan hajat orang banyak.

Tentunya nanti apabila kontribusi didapat dari pegawai kementrian kesehatan, mereka akan bertanya kontribusi dari pegawai BPJS Kesehatan sendiri bagaimana ??

Namun sebenarnya menurut hemat saya justru yang ditunggu oleh masyarakat adalah Peran Negara, dimana Peran Negara menghadapi permasalahan ini.

Sejak di berlakukannya program ini, menurut perhitungan aktuaria dan Dewan Jaminan Nasional, premi yang diberlakukan sudah tidak imbang, besar pasak dari pada tiang, belum lagi angka yang mengejutkan pada Bulan Oktober 2019, terdapat sekitar 62 % peserta mandiri yang tidak membayar premi.

Memang terdapat peserta yang dibayar oleh Pemerintah Pusat memalui PBI APBN dan yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah melalui PBI APBD, tapi belum semua Daerah memiliki kemampuan finansial untuk ini.

Dan yang memprihatinkan adanya Perusahaan-Perusahaan yang menyulap penghasilan karyawannya, seperti kita ambil contoh musibah yang terjadi pada pesawat Lion Air, di situ terlihat penghasilan seorang pilot tidak melebihi angka empat juta rupiah, yang tentunya berpengaruh terhadap premi yang di bayarkan.

Menurut hemat saya justru yang diharapkan adalah solusi untuk level mentri, tentunya dari kebijakan-kebijakan yang ditunggu, program ini sangat bangus, banyak masyarakat terbantu. 

Semoga dengan upaya dan niat seorang Terawan Agus Putranto ini adalah awal dari terbitnya kebijakan-kebijakan untuk membantu masyarakat Indonesia melalui Program JKN KIS yang menandakan Disinilah Peran Negara hadir.

Bogor, 26102019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun