"Assalamualaikum Mis, apa khabar ?"
"Waalaikum Salam, Alhamdulillah baik, itu tadi nomor mu ?"
"Tadi lagi makan, maaf ya ?"
"Ngak apa, kamu sekarang dimana, anak mu berapa, sudah punya cucu berapa, kamu kerja dimana ?"
Berpuluh-puluh pertanyaan yang di lontarkan Ida, ku coba jawab satu-satu, maklum puluhan tahun sudah kami tidak bertemu, terakhir saat perpisahan di SMA setelah itu saling menghilang semua, apalagi aku tidak lama setelah SMA sudah melanglang buana setelah selesai kuliah.
Aku teringat masa-masa SMA kami dulu, kami berbeda ras, aku banjar, Ida Jawa dan Rince Cina, tapi kami sangat akrab dulu saat di SMA.
"Ida sudah lama di Lombok ?
"Sudah Mis, Â begitu habis kawin aku di boyong suami ke sini, sudah dua puluh tahunan aku di Lombok, kurang lebih Rince juga," jelasnya.
"Istri dan anak-anak mu gimana ?"
"Istriku ibu rumah tangga aja, dulu dia jadi dosen, tapi karena aku pindah-pindah jadi dia berhenti kerja, sekarang aku menetap di Bogor, kalau panjang umur dan sehat, rencana pensiun pengen di Bogor." Jelasku
"Anak ku tiga orang, yang paling tua sudah selesai kuliah, sudah kerja juga, yang nomor dua baru smester delapan, dan yang bontot di Madrasah Aliyah, baru masuk, kamu sendiri gimana ?"