Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ulang Tahun ke-41 ( Episode 8 )

4 Mei 2019   22:08 Diperbarui: 4 Mei 2019   22:14 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tidak musim hujan saja Bogor di guyur hujan tiap hari, apalagi musim hujan seperti ini, rasanya malas untuk beraktifitas, yang paling mengasyikan saat seperti ini adalah melingkar di tempat tidur, namun mengingat pak Markus Susilo sudah tiga hari ini terbaring di rumah sakit, membuat Catur harus ke kantor, karena selama ini apabila bos sedang berhalangan dialah yang dipercaya untuk menjalankan roda perusahaan.

Catur membolak balikkan kartu nama yang diberikan Dessy hari sabtu kemarin, dia perhatikan kartu nama tersebut, bukan design dari perusahaan tempat dia bekerja, sangat sederhana sekali kartu nama tersebut, tertera nama butiknya, ada nama Dessy Permatasari, SE,MM dan ada nomor handphone di bawahnya.

Hari ini hari Rabu, Besok kamis tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional adalah hari ulang tahun pak Markus Susilo, pengusaha muda yang sukses, usia beliau besok tepat 41 tahun, tapi saat ini beliau masih terbaring di Rumah Sakit.

Catur memberanikan diri, memencet nomor yang ada di kartu nama tersebut, terdengar sahutan dari seberang sana.

"Butik Azka, dengan Dessy selamat pagi."

"Assalamualaikum."  Sapa Catur

"Waalaikum Salam."

"Sudah sarapan belum?"

Dessy belum memberikan jawaban, sepertinya dia lagi mengingat siapa gerangan yang sedang berbicara dengannya, karena di handphone tadi tidak ada nama, hanya nomor yang muncul.

"Hayu tebak ini siapa ?" lanjut Catur, sepertinya membiarkan dulu Dessy memikirkannya.

"Maaf, saya lupa dengan siapa ya pak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun