Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asyiknya Main ke Lamin di Samarinda

22 Februari 2019   09:10 Diperbarui: 22 Februari 2019   09:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang penduduk asli Samarinda, tentunya apabila ada kerabat dari luar daerah yang datang, selalu ingin menemani, akan membawa ketempat-tempat special, khas daerah, begitupun kalau aku berkunjung, ke hampir seluruh Indonesia, selalu di ajak kawan-kawan, mengunjungi tempat-tempat khas, makanan khas, dan terakhir tentunya souvenir-souvenir daerah tersebut.

Kali ini giliran aku sebagai tuan rumah, sebagian kawan-kawan agak tersinggung emang, dan sebagian lagi ada yang teriak "asyiiikkk" .

Aku sampaikan malam ini, kita makan "Soto Banjar" dan setelah itu kita mengelilingi kota Samarinda, baru kita main "Ke-Lamin", ya bener, ada yang senang dan ada yang tersinggung, sengaja saya tidak menjelaskan lagi arti ke-lamin.

Lamin adalah sebuah rumah panjang berbahan kayu, buatan suku Dayak, pada saat ini sudah tidak banyak lagi kita melihat rumah asli suku Dayak ini, namun hampir di semua Kalimantan (baik Timur, Utara, Selatan, Barat, Tengah) Pemerintah Daerah membuat satu bangunan ini, agar tidak hilang di telan waktu.

Saya mengajak kawan-kawan ke Lamin Etam adalah Pendopo Kantor Gubernur Samarinda, "Lamin Etam" artinya "Rumah Kita"  itu diambil dari Bahasa "Dayak"

dok pribadi
dok pribadi

Sayangnya waktu yang ada terbatas, sehingga saya tidak berkesempatan membawa para sahabat untuk melihat Rumah Asli suku Dayak tersebut, karena kalau di Samarinda jaraknya lumayan jauh, begitu juga kalau dibawa ke Kutai barat, atau ke Kutai Kartanega, biarlah mereka melihat nya dari medsos saja, atau ada kunjungan berikutnya ke Samarinda.

Seneng sekali, saya dapat mengajak  kawan-kawan perwakilan seluruh Indonesia, bermain "Ke- Lamin" di Samarinda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun