Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Air Terjun Tersembunyi di sekitar Bumi Perkemahan Nasional - Glagaharum Lumajang

4 September 2021   22:49 Diperbarui: 4 September 2021   23:22 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi bumi perkemahan (buper) glagaharum di kabupaten Lumajang-jawatimur menjadikan daya tarik yang luar biasa mengundang wisatawan dari berbagai daerah untuk melihat langsung progress pembangunan dan juga berselfie dispot-spot menarik yang telah disediakan. Di lahan 10,4 hektar sangat memungkinkan buper glagaharum itu menjadi salah satu yang paling menarik di indonesia. Lokasi geografis buper glagaharum yang berada di ruas menuju wisata negeri diatas awan B29 semakin menambah keuntungan penikmat wisata yang ingin mendapatkan kepuasan dalam menjelajah panorama alamiah kaki gunung semeru.

Disaat yang sama penulis mengungkapkan di sekitar Buper Glagaharum terdapat air terjun yang pembangunan akses jalannya belum tersentuh sama sekali. Penentu pengembangan wisata air terjun ini tentunya hanya bisa dilakukan jika berbasis partisipasi masyarakat, baik itu untuk sarana prasarananya dan juga dalam hal pengembangan akses jalan menuju ke lokasi.

dokpri
dokpri
Penulis mencoba secara random bertanya kepada masyarakat yang beraktivitas disekitar air terjun tentang ancer-ancer (acuan) agar mudah menemukan jalan menuju air terjunnya, ternyata tidak mudah karena memang tidak ada sama sekali plang informasi, plakat petunjuk arah, dan lain sebagainya. Lokasi jalan yang penulis dapatkan adalah Jl.Ndawe lalu akan ada pertigaan kecil yang mengarahkan menuju ke perkebunan warga untuk selanjutnya memarkirkan motor dan hanya bisa berjalan setapak.

Tanah ini kawasan perhutani. Masyarakat sekitar menamakan jalan Ndawe. Disini ada Air terjun Jagung, Curah manggis, dan disitu ada mas tapi ndak tau saya namanya." Kata Pak Sutejo.

dokpri
dokpri
Dengan menggunakan aplikasi altimeter di handphone tercatat ketinggian titik disini 890 mdpl. Di sepanjang jalan kita temukan banyak sekali tanaman suket gajah (pennisetum purpureum) yang nantinya digunakan sebagai pakan ternak sapi perah dan kambing. Selain itu untuk di sekitar air terjun tanaman yang umum dijumpai Kopi, jagung, anjrah, jabon, sengon, pisang, dan mahoni.

dokpri
dokpri
Kondisi jalan yang curam sangat menguras energi, sesekali harus berhenti sembari menikmati keasrian alam yang ada di sepanjang mata memandang. Jangan berharap ada penjual gorengan atau sekedar minuman, pertemuannya hanya akan ada dengan pohon, tanaman, beruntung jika bertemu dengan masyarakat yang sedang bekerja di ladangnya. 

dokpri
dokpri
Wisata berbasis alam (natural tourism) memiliki potensi menaikkan taraf hidup masyarakat jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Karakteristik air terjun dengan debit air yang besar dan jernih memungkinkan untuk dapat dikembangkan ke sektor lainnya. Saat telah terwujud partisipasi masyarakat dan kerjasama pihak yang berwenang maka memungkinkan wisata air terjun ini dapat dikenal lebih luas.

dokpri
dokpri

"Jarak menuju air terjun ini jika diukur dari buper glagaharum sekitar 4 km. Kita telah berjalan kaki setapak selama 60 menit. Kita jadi si bocah petualang, menyusuri jalanan naik-turun. Menariknya pemandangannya masih sangat alami tanpa sentuhan buatan manusia." Kata Danang WAP

Setelah sampai di dasar lembah kita harus tetap berjalan menyusuri sungai. Air sungainya sangat jernih, dan ada tebing bebatuan yang mengalir sumber air. 

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun