Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Madrasah Ibtidaiyah Pelosok Negeri Kaki Gunung Semeru

15 Agustus 2021   15:34 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:34 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinamika perkembangan madrasah sejak jaman penjajahan hingga masa kemerdekaan memiliki pasang surut. Kebijakan pemerintah hindia-belanda terhadap pendidikan islam pada dasarnya bersifat menekan dan membatasi. 

Ada kekhawatiran pemerintah hindia-belanda  terhadap militansi kaum muslimin terpelajar. Salah satu bentuk kebijakan pemerintah hindia-belanda dalam mengawasi pendidikan islam adalah dengan terbitnya ordonansi guru pada tahun 1905 dan pada tahun 1926 (sumber: buku menelusuri pertumbuhan madrasah di indonesia, mastuki, depag RI 2001).

Pun saat pemerintahan jepang. Baru setelah indonesia merdeka 1945 , kondisi perkembangan madrasah secara umum meningkat. 

Era presiden Soekarno pengajaran di madrasah, di musholla, di pesantren memiliki peran yang menonjol. Pada masa ini didirikan PGA,PHIN,MWB 8 Tahun, dan mulai ada penegerian madrasah swasta di semua tingkatan. Era Presiden Soeharto pun memiliki peran memperkuat kebijakan yang sudah ada sebelumnya. 

Perkembangan yang signifikan adalah dikeluarkannya keputusan SKB tiga menteri tanggal maret 1975 yang isinya yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Madrasah Aliyah (MA) setingkat dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Siswa lulusan madrasah dapat menggunakan ijazahnya untuk melanjutkan ke sekolah umum yang lebih atas.

Dokpri
Dokpri

Mari kita zoom-in menuju ke madrasah yang berdiri 2 tahun lalu di Desa Ranupani Kabupaten Lumajang. Di pintu masuk desa Ranupani, saya berhenti sejenak untuk mencuci muka, tempat ini oleh masyarakat disebut Oong. Selama 45 menit menjelajah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kita akan menemukan keagungan Ilahi, kemegahan hamparan semesta, dan ledakan kesunyian serasa memacu semangat untuk bebas mengembara. 

Negara ini sudah 76 tahun merayakan kemerdekaan, berbagai persoalan telah terlewati di bidang pendidikan, dll. Suasana yang sangat berbeda ketika berada di pintu masuk sini adalah suhu yang lebih dingin daripada sedang berada diperjalanan tadi. Sebetulnya Desa Ranupani lebih mudah dikenal sebagai daerah wisata, mengingat trend milenial yang suka jalan-jalan dan ngevlog tempat ini. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun