Mohon tunggu...
Miranti Yasminingrum Susanto
Miranti Yasminingrum Susanto Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perancangan Feeds Instagram terhadap Daya Beli Belanja Online di Kalangan Masyarakat

10 Desember 2021   00:49 Diperbarui: 10 Desember 2021   07:30 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.instagram.com/paddycases/

Siapa yang Sudah tidak asing dengan dunia internet/digital, semua bisa dilakukan melalui internet seperti belanja online misalnya. Jual-beli online menjadi hal yang menjamur saat ini, karena adanya perubahan perilaku masyarakat dalam hal jual-beli. Hal ini tidak lepas dari kemajuan teknologi yang mempermudah segala aktivitas masyarakat. 

Perubahan ini perlahan menghasilkan cara-cara baru dalam berjualan, seperti penggunaan sosial media Instagram sebagai platform untuk berinteraksi dengan calon pembeli. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah merancang feeds Instagram yang menarik

Instagram sudah menjadi gallery foto dan video terbesar di internet, dan yang paling penting adalah platform tersebut dapat diakses secara gratis. 

Banyak produk-produk yang dipasarkan melalui feeds instagram seperti, fashion, kuliner, perhiasan, skincare dan lainya. Tiap seller, reseller, dan retailer menggunakan kreativitas mereka untuk menggaet perhatian pelanggan di dunia maya khususnya di platform instagram. Apa saja upaya untuk membuat feeds menarik?

1. Perancangan teks, font, dan visual dari sebuah feeds instagram (Teori Semiotika)

Sumber : https://www.instagram.com/kumpeniburgers/
Sumber : https://www.instagram.com/kumpeniburgers/

Teks, visual, foto, ilustrasi, iklan, logo, lambang, ikon, simbol, warna, garis-garis, kerumunan, produk, dan apapun sejauh objek desain (yang di dalamnya terdapat elemen-elemen visual & verbal) itu dapat menciptakan gagasan makna. 

Charles Sanders Pierce (1995) menggagaskan bahwa manusia dapat berpikir dengan adanya medium tanda dan berkomunikasi dengan sarana tanda. 

Tanda dalam kehidupan sehari-hari ini dapat berupa beragam bentuk seperti visual, verbal, isyarat, gerak, hingga bunyi. Lebih detailnya, terbaik menjadi beberapa kode seperti kode hermeneutik yang merupakan teka-teki dari sebuah wacana, kode semantik yang mengandung konotasi pada penanda, kode simbolik yang memiliki kaitan dengan psikoanalisis, kode narasi atau proairetik yang terkandung didalam berbagai bentuk tulisan atau verbal, dan kode kultural yang berkaitan dengan kebudayaan.

Pada teori ini visual maupun verbal merupakan bentuk-bentuk yang dapat ditangkap oleh mata yang sama-sama menyimpan makna tersendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun