Mohon tunggu...
miranda octaviana ramadhani
miranda octaviana ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswi/Universitas Mulawarman

Saya memiliki kepribadian introvert namun dapat membuka diri ke kalangan luas. Saya suka mencoba hal baru terutama bidang handcraft

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Bermain dalam Perkembangan Anak

24 September 2025   17:50 Diperbarui: 24 September 2025   17:50 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bermain sering kali dianggap sebagai kegiatan yang sepele, hanya sekadar mengisi waktu luang atau hiburan. Namun, bagi anak-anak, bermain adalah jantung dari proses belajar dan tumbuh kembang mereka. Jauh dari kata tidak penting, bermain justru merupakan kebutuhan mendasar yang memegang peranan krusial dalam membentuk fisik, mental, dan sosial anak.

Secara fisik, melalui bermain, anak-anak melatih keterampilan motorik kasar dan halus. Saat berlari, melompat, atau memanjat, mereka menguatkan otot-otot besar dan meningkatkan koordinasi tubuh. Sementara itu, aktivitas seperti merakit balok, menggambar, atau bermain dengan pasir melatih kelincahan jari dan mata. Semua gerakan ini adalah fondasi penting untuk kesehatan dan perkembangan fisik yang optimal.

Lebih dari itu, bermain adalah laboratorium bagi perkembangan kognitif dan emosional. Ketika bermain peran, anak-anak mengasah imajinasi dan kreativitas mereka, serta belajar memecahkan masalah. Misalnya, saat mereka berpura-pura menjadi koki, mereka tidak hanya membuat cerita, tetapi juga belajar mengorganisir, merencanakan, dan berinteraksi. Pengalaman ini membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka dan mengelola emosi. Bermain juga menjadi media untuk belajar bersosialisasi. Saat bermain bersama teman, anak-anak belajar berbagi, bernegosiasi, dan bekerja sama. Mereka belajar menerima kekalahan dan merayakan kemenangan, yang merupakan pelajaran berharga untuk membangun empati dan kecerdasan sosial.

Oleh karena itu, jangan remehkan waktu bermain anak. Berikan mereka ruang dan kesempatan untuk mengeksplorasi, berkreasi, dan bersenang-senang. Sebagai orang tua atau pendidik, peran kita adalah mendukung dan mendampingi proses ini, bukan hanya sebagai penjaga, tetapi sebagai fasilitator yang menghargai setiap tawa dan imajinasi yang muncul dari sebuah permainan. Karena pada akhirnya, bermain bukan sekadar waktu untuk bersantai, melainkan investasi terbaik untuk masa depan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun