Mohon tunggu...
Miralka Nurdanadarma
Miralka Nurdanadarma Mohon Tunggu... Lainnya - -

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksistensi Media Massa di Era Industri 4.0

1 Mei 2021   13:39 Diperbarui: 1 Mei 2021   13:43 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Media massa menjadi salah satu sarana penyampaian pesan atau informasi melalui alat-alat komunikasi mekanis seperti televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya. Namun bagaimana kabar media massa di era industri 4.0?

Sekarang ini, sebagian besar masyarakat menggunakan media sosial, media sosial menjadi sarana penyampaian informasi paling cepat. Ternyata media sosial menjadi sebuah gempuran atau serangan bagi media massa saat ini. 

Hal ini dibuktikan melalui sebuah presentase dimana 40% anak muda saat ini tidak lagi menonton siaran televisi melalui televisi secara fisik tetapi melalui gadget (streaming). 

Jika diamati lebih dalam, pesebaran informasi sudah berpindah dari media konvensional ke media sosial. Generasi muda kini lahir dan tumbuh di era internet, pola pikir mereka dapat dikatakan sudah sangat digital, oleh karena itulah mereka hampir tidak pernah menggunakan media konvensional untuk mengakses informasi. 

Banyak media cetak yang gulung tikar di era digital ini, nantinya media elektronik seperti radio dan televisi akan mengalami nasib yang sama kecuali mereka melakukan sebuah inovasi dan efisiensi disegala bidang.

Mengapa media sosial dikatakan sebuah gempuran bagi media massa? Media sosial yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari bersifat dua arah, dengan begitu masyarakat dapat berinteraksi dan mendapatkan feedback langsung. Berbeda dengan media konvensional yang sifatnya hanya satu arah. 

Tidak hanya itu, kebebasan juga diberikan oleh media sosial. Masyarakat dapat menjadi produsen berita yang kemudian menghasilkan keuntungan, dan juga di media sosial tidak ada ikatan pada perusahaan pers yang dikatakan selama ini secara sepihak menguasai penyebaran informasi. Contohnya saja seperti podcast Deddy Corbuzier, di podcast beliau, kita sebagai penonton dapat memperoleh informasi dari tamu yang ia undang. 

Podcast tersebut menjadi produsen berita, dan juga podcast itu menghasilkan keuntungan bagi Deddy Corbuzier melalui jumlah viewers yang bertambah setiap waktunya.

Jadi, apakah eksistensi media massa akan redup? Berdasarkan fakta yang dilihat, media massa harus membuat strategi baru yang kuat untuk tetap mempertahankan eksistensinya.

Produk media massa dibuat dalam berbagai format dan di distribusikan ke berbagai platform seperti halnya media audio bukan melalui radio tetapi melalui podcast. Kemudian, media cetak didistribusikan melalui koran elektronik. Hal seperti ini sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan media salah satunya RCTI yang membuat RCTI +, Metro Tv yang membuat Pod.Me yaitu platform podcast, dan lainnya. 

Media massa juga harus memperhatikan konten yang kreatif, konten menentukan minat masyarakat saat ini namun tetap harus memperhatikan konteks. Intinya, media massa masih eksis, namun media massa harus berkorelasi dengan upaya untuk mempertahankan eksistensinya. Media massa harus menghadirkan konten-konten kredibel yang dikemas secara menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun