Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung KPO, Kuliner Ikan Bakar di Pinggir Danau Jatiluhur

26 Mei 2020   12:10 Diperbarui: 26 Mei 2020   12:06 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : dokumentasi pribadi

Danau Jatiluhur yang terletak di Kabupaten Purwakarta selain terkenal sebagai Bendungan yang airnya mengaliri beberapa wilayah di Jawa Barat juga terkenal sebagai salah satu objek wisata yang sering dikunjungi para wisatawan. Selain itu Jatiluhur terkenal dengan banyaknya jaring terapung untuk budidaya ikan seperti ikan Nila, Ikan Mas, Mujair maupun Gurame.

Kuliner Ikan Bakar juga menjadi salah satu ciri khas dari Danau Jatiluhur. Hampir di sepanjang jalan area Danau Jatiluhur banyak terdapat rumah makan yang menjual ikan bakar lengkap dengan nasi liwetnya dan salah satu yang sering saya kunjungi adalah Warung KPO.

Warung KPO terletak di sekitar Hutan Narbo Desa Cibinong masih di wilayah Danau Jatiluhur. Tepatnya di Tanggul Ubrug yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Bendungan Jatiluhur.

Tanggul Ubrug masih masuk dalam kawasan Perusahaan Umum Jasa Tirta 2 selaku pengelola Bendungan Jatiluhur. Tanggul Ubrug beberapa tahun ini menjadi salah satu kawasaan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena terkenal dengan padang savanna nya yang luas serta pemandangannya yang tidak kalah indah. 

Tanggul Ubrug sering dijadikan pula sebagai tempat favorit untuk masyarakat yang memang gemar fotografi maupun sebagai tempat foto pre wedding. Apalagi jika air dari Danau Jatiluhur sedang surut, banyak tumbuh bunga dan ilalang kuning atau yang sering disebut Teki Ladang.

Pemilik Warung KPO adalah seorang pengsiunan Satpam salah satu Pabrik yang bernama Pak Otang. Oleh karena itu Warung tersebut dinamakan Warung KPO yang singkatan dari Warung Karya Pak Otang.  Warung makan ini mulai ada sejak tahun 2013 dan lahannya Pak Otang sewa kepada pemilik lahan yaitu Perum Jasa Tirta. 

Pak Otang lah yang membangun sendiri warung itu dengan material bahan kayu dan bambu yang beliau kumpulkan dari area sekitar warung dan juga Hutan Narbo.

Foto : dokumentasi pribadi
Foto : dokumentasi pribadi
Yang membuat betah di warung ini adalah selain dikelilingi oleh Pohon Pornis yang membuat warung semakin sejuk tidak panas juga kebersihan di warung ini yang sangat terjaga. 

Menurut Pak Otang, arti KPO sendiri tidak hanya sebagai singkatan dari Warung Pak Otang tetapi juga memiliki tiga makna penting yaitu; Kebersihan, Pemeliharaan dan Organisasi.

Kebersihan maksudnya bahwa lingkungan di sekitar warung maupun di sekitar Tanggul Ubrug harus selalu bersih sehingga di Warung jarang terlihat sampah kecuali pengunjung maupun pemancing yang kadang masih "bandel" membuang sampah sembarangan.

Pemeliharaan, menurut Pak Otang pemeliharaan disini bukan hanya pemeliharaan lingkungan tapi juga pemeliharaan diri juga harus dijaga agar fisik kita sehat dan terhindar dari segala penyakit. Oleh karena itu Pak Otang sendiri berusaha membuat pengunjung warungnya memelihara kesehatannya dengan makanan yang dijual di warungnya, kebersihan warung dan pemandangan sekitar warung dengan harapan setelah makan dan berkunjung di warung itu, pengunjung akan merasa senang hatinya.

Yang terakhir adalah Organisasi. Menurut Pak Otang, organisasi yang dimaksud adalah organisasi budaya politik. Budaya politik yang dimaksud Pak Otang adalah politik bersilaturahmi bukan politik yang serius. Pak Otang ingin selalu menjadikan warungnya sebagai tempat bersilaturahmi baik itu pengunjungnnya maupun pengunjung dengan pemilik warung itu. 

Kesan silaturahmi dan kekeluargaan memang terasa di warung itu dan saya sudah membuktikannya. Ketika dompet saya hilang, Pak Otang sangat membantu saya mencarikan dompet saya yang memang hilang tidak jauh dari Warung KPO. Bahkan Pak Otang yang mengantarkan saya ke rumah orang yang menemukan dompet saya yang terletak tidak terlalu jauh dari Tanggul Ubrug Jatiluhur.

Selain karena filosifinya, makanan yang dijual di Warung itu pun memang enak. Harga makanannya pun tidak terlalu mahal. Dengan membayar 80 ribu rupiah, kita sudah bisa mendapatkan satu paket nasi liwet lengkap dengan ikan bakar/ayam bakar, karedok, sambal, lalab dan minuman teh hangatnya. Satu paket bisa  untuk 4 - 5 orang.  Ikan yang disajikan pun masih baru karena diambil langsung dari kolam terapung yang terdapat di sekitar Danau Jatiluhur. 

Foto : Dokumentasi pribadi
Foto : Dokumentasi pribadi
Foto : dokumentasi pribadi
Foto : dokumentasi pribadi
Warung KPO sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan yang sering berkunjung ke Tanggul Ubrug Jatiluhur. Bukan hanya wisatawan dari area Purwakarta yang makan di Warung KPO tapi juga dari berbagai daerah seperti Karawang, Bekasi, Bandung bahkan Jakarta. 

Selain sebagai rumah makan, di Warung ini terdapat area pemancingan. Dengan membayar Rp. 10.000,- kita bisa memancing di area dekat Warung KPO.  Pengunjung selain memancing juga bisa menyewa rakit atau perahu jika ingin mengelilingi Tanggul Ubrug. 

Jadi, jika nanti setelah pandemi ini berakhir, pembaca apabila berkunjung ke Danau Jatiluhur mampirlah ke Tanggul Ubrug dan nikmati wisata kulinernya di Warung KPO. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun