Mohon tunggu...
Unpam
Unpam Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Suka menulis article Dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik karyawan dalam Perusahaan

29 Juli 2023   08:27 Diperbarui: 29 Juli 2023   08:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin berkembangnya  sebuah perusahaan maka semakin tinggi pula tuntutan kinerja yang di tentukan oleh perusahaan, karyawan akan memaksimalkan kerja. Dengan latar belakang dan kepribadian yang beragam, sangatlah wajar jika terjadi konflik atau masalah dalam hubungan kerja. Sebagai contoh yang paling umum adalah saat ada konflik antar  Karyawan. Alasannya beragam, mulai dari tidak memberikan kinerja memuaskan, Sikap saling menjatuhkan, carmuk dan caper (cari perhatian) kepada atasan, atau sekadar kesalahpahaman saat berkomunikasi. Hubungan dan interaksi dengan rekan kerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan. Mereka akan lebih semangat dalam bekerja jika memiliki rekan kerja yang mendukung dan nyaman diajak berkomunikasi. Faktor ini dipengaruhi pula oleh sifat dasar manusia yang ingin diterima dalam lingkungan mana pun, termasuk lingkungan kerjanya.  Konflik personal ini bisa menyebabkan kemunduran bagi perusahaan atau terhambatnya pencapaian tujuan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Dengan demikian, penting untuk mengatasi konflik. Salah satu contoh solusinya adalah dengan membiarkan HRD menjadi pihak penengah yang akan membantu  memilah antara permasalahan profesional atau pribadi, dan membantu mereka dalam menyikapi masalah dengan lebih tepat. perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebuah perusahaan.
Namun, sayangnya kinerja yang baik terkadang tidak diperoleh perusahaan. salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sumber daya manusia adalah dari segi kepuasan kerjanya di perusahaan tersebut. Sayangnya masih sangat minim upaya dari pihak perusahaan untuk dapat mengoptimalkan kinerja karyawan atau sumber daya manusia tersebut. Setelah mengambil sebuah keputusan yang dapat untuk menyelesaikan masalah yang ada, nantinya Anda bisa melakukan evaluasi. Di mana evaluasi ini bertujuan untuk menghindari agar masalah yang terjadi tidak akan terulang lagi. Karena sebuah masalah yang terus berulang  nantinya bisa menjadi faktor penghambat untuk mendapat keuntungan. Sebagai seorang pemimpin dalam sebuah bisnis di perusahaan sebaiknya menjadi seorang penengah jika ada masalah. Misalnya dalam sebuah perusahaan menghadapi masalah dan melibatkan kedua belah pihak yang berasal dari satu perusahaan yang sama. Maka dari itu, seorang pemimpin harus menjadi penengah.
Dengan kata lain bahwa pemimpin tersebut ini tidak boleh memihak salah satu pihak meskipun sudah diketahui bahwa pihak tersebut benar. Karena jika memihak bisa saja salah satunya merasa sangat bersalah. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki sifat yang profesional dan diandalkan dalam memberi solusi.
Selain peran pemimpin, hal yang dapat mempengaruhi kinerja adalah Gaji dan motivasi . Sudah hal yang umum seseorang bekerja untuk memperoleh uang sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitu sebaliknya sebuah organisasi perlu mencapai tujuan maka membutuhkan karyawan maka organisasi wajib memberikan upah pada karyawannya sebagai bentuk apresiasi. Menjadi pegawai kantoran memang memberikan rasa aman secara finansial karena setiap bulannya karyawan akan mendapatkan gaji. Namun, hal tersebut tidak menghindarkan karyawan dari berbagai kendala di dalam perusahaan. Rutinitas kerja yang padat kerap kali menimbulkan stres sehingga semangat kerja pun menurun. Oleh sebab itu, dibutuhkan motivasi kerja yang tinggi supaya karyawan tetap produktif dan selalu bersemangat. Motivasi adalah sebuah proses di dalam diri yang berkaitan dengan intensi, arah, kegigihan seseorang dalam meraih sebuah tujuan (Robbins & Judge, 2013). Motivation dan hygine factors dua hal yang saling berpengaruh dan keduanya perlu ada untuk memotivasi karyawan. Apresiasi dapat meningkatkan motivasi kerja dan kepuasan dalam diri karyawan. Bentuk apresiasi yang diinginkan tidak harus insentif, melainkan juga ucapan terima kasih dan pujian yang tulus atas kerja kerasnya. Kamu bisa mencoba program 'Challenge and Rewards' untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.

Oleh : Widia Astuti, S.E.,M.M.

Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS PAMULANG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun