Mohon tunggu...
Min Adadiyah
Min Adadiyah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - nakes ahli gizi, pembelajar manajemen abadi

Penata Impian (karena yakin Sang Maha selalu realisasikan impian kita)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru di Rumah Masa Kecilku

26 November 2020   07:50 Diperbarui: 26 November 2020   08:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemarin tanggal 25 Nopember 2020 diperingati sebagai hari guru. Saya sendiri bukan seorang guru tapi menganggap bahwa guru adalah salah satu sosok keren dalam kehidupan. Terutama ketika dari coach di bidang Lean Management memberi tahu bahwa dalam dunia lean management menjadi guru adalah pofesi sangat prestise. 

Untuk saya sendiri, guru yang sangat  terkenang hingga hari ini adalah ibuku. Mungkin ini terpengaruh bunyi salah satu hadist mengenai ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Yang jelas, menurutku ibu adalah sosok keren seorang guru bagiku. 

Sejak masa kecilku hingga saat ini. Buatku, ibu dan bapak adalah sepaket guru yang mendidik dan melatih serta memastikan aku stay safe bahkan hingga saat ini. 

Sosok beliau berdua sangat mensinspirasi proses tumbuh kembangku. Meskipun tidak kupungkiri dalam beberapa episode kehidupan ada beberapa hal yang kadang tidak bisa kami sepakati. Namun, secara garis besar prosesku hingga bertumbuh berkembang hingga di usia 44 tahun ini adalah hasil didikan beliau. 

Ibuku memang pernah mengenyam pendidikan guru agama. Istilahnya PGA. Dan itu mungkin menjadi salahs satu kontribusi terhadap pola didik beliau terhadap kami anak-anaknya. 

Mengenal huruf hijaiyah dasar, mengenal huruf, mengenal angka, bermain tali, bermain bola  bahkan hingga belajar pidato  adalah hal-hal yang beliau didik dan latihkan pada kami sejak dini. Dan saya rasa ini juga ada kolaborasi penting dengan bapak yang mungkin seperti seorang kepala sekolah. 

Kini, bertahun-tahun kemudian aku masih saja merasa jauh lebih mantap ketika melakukan sesuatu dan direstui oleh guru dari rrumah masa kecilku. Seluruh restunya adalah menjadi dasar bagi turunnya ridho Allah SWT, di mana hal itulah yang semestinya memang aku cari. 

Wajar kiranya jika aku pun ingin menjadi guru yang baik untuk rumah masa kecil untuk anak-anakku. Sehingga kelak, merekapun akan menajdi guru yang baik dan berkesan abgi cucu-cucu kami dan seterusnya. 

Semoga kerohmatan dan keselamatan selalu terlimpah pada semua guru yang pernah mendidikku. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa dan khilafnya, semoga Allah SWT meluruskan jalannya, semoga kelak Allah SWT menghadiahkan surgaNya. Terutama guru di rumah masa kecilku, yaitu kedua orang tuaku. Aamiiin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun