Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Review Buku | Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya #rabukusuka

2 Agustus 2017   23:10 Diperbarui: 3 Agustus 2017   23:42 5168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa pun yang kamu lakukan, pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu / dokumentasi pribadi

Dia terbang dari ketinggian. Mengikuti gravitasi, tanpa menunggu hitungan menit, ia tiba dalam pelukan Bumi. Terdiam. Seolah-olah inilah takdir yang harus ia jalani sebelum mulai kehidupan selanjutnya.mSaya melihatnya, sejenak saja, lantas kembali khusyuk menilik kata perkata dalam lembaran kertas buah karya Ajahn Brahm.

Ia masih terkulai di dekat bangku sebelum angin senja membawanya menjauh, berikut teman-temannya. Saya tidak peduli. Secangkir teh dingin tanpa gula sudah cukup menemani saya melahap rangkain cerita konyol penuh motivasi yang diceritakan Ajahn Brahm, Sang biksu.

Konon buku yang saya pegang ini merupakan hasil perenungan, pungutan kisah sehari-hari sepanjang 35 tahun Sang Biksu sebagai petapa. Sebanyak 108 kisah penuh bumbu bumbu nikmat yang membuat syaraf saya bekerja dengan sesuai fungsinya. Ajahn Brahm berhasil meramu racikan yang begitu lezat. Menggabungkan unsur pemaafan, pembebasan dari rasa takut dan pelepasan duka lara.

Saya setuju jika buku setebal 307+++ dengan cover bergambar cacing dan kotoran sapi ini memuat sekaligus menimbulkan ajaran kearifan, welas asih dan semacam gambaran menuju kebahagiaan. Yang terakhir sedang coba saya renungkan.

"Miss, sekarang kamu bijak. Pasti gara-gara si cacing dan kotoran kesayangannya itu. Aku boleh pinjem?" Celoteh teman nongkrong yang membuat saya ingin memaki-maki namun gagal dan justru berakhir dengan tawa lepas.

Tentang Ajahn Brahm Sang Penulis
Saya sedang tidak ingin buru-buru browsing mencari tahu siapa biksu arif bijaksana yang sudah menulis buku fenomenal "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya". Sependek yang saya tahu dari buku yang saya pegang ini, beliau ini kelahiran London tahun 1951. Jangan tanya tanggal, saya belum sempat cari tahu. Yang penting saya bahagia sudah berhasil menemukan buku ini.

Menurut bacaan (yang sedikit banget ini) beliau meraih gelar Sarjana Fisika Teori di Cambridge University. Beliau adalah seorang ilmuwan fisika yang semasa mudanya begitu gigih dan suka perjalanan. Penerima Medali John Curtin dari Curtin University atas visi, kepemimpinan dan pelayanannya bagi masyarakat Australia.

Beliau memulai pertapaan sejak menginjak usia 23 tahun. Angka yang sangat saya sukai sekaligus usia yang sudah jauh saya tinggalkan. Beliau juga pendiri sebuah biara/wihara di Perth, Australia. Wihara itu beliau dirikan bersama teman-temannya pada tahun 1983 dengan keringat bersama, berkeringat dalam arti sebenarnya. Sebab saat itu keuangan mereka sedang dalam masa paceklik, jadi dibutuhkan tenaga sendiri untuk menyusun bata hingga menjadi bangunan.

Kisah pembangunan wihara ini juga beliau tulis dalam buku dengan judul "Dua Bata Jelek". "Kita sering kali fokus merutuki sedikit kesalahan yang kita punya dibanding mensyukuri banyak hal besar yang sudah kita peroleh. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di kejauhan begitu nyata wujudnya."

Ajaran Kebaikan di Alam Semesta
Seberapa sering kita menangis dan merutuki hidup yang seolah-olah begitu suram? Alhamdulillah saya sudah terhindar jauh dari hal-hal ini. Dulu sering saya mengeluh dan beranggapan bahwa kehidupan ini penuh dengan ujian dan hanya ujian tanpa ada kebahagiaan.

Ternyata saya salah. Bahkan secangkir teh gigil tanpa gula pun sebenarnya adalah salah satu kebahagiaan hidup. Saya tidak bermaksud ingin menyamai Ajahn Brahm, tapi bolehlah sesekali saya berkata mengikuti beliau sebab pikiran kami sudah sejalan. Level saja yang jauh dari mendekati.
"Komunikasi dan cinta, hanya dapat dibagi tatkala seseorang yang bersama Anda, tak peduli siapa pun mereka, adalah orang yang paling penting sedunia bagi Anda, pada saat itu. Mereka merasakannya. Mereka mengetahuinya. Mereka menanggapinya." (Hal.152)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun