Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hal yang Perlu Anda Ketahui dari AXA

27 Juli 2017   22:11 Diperbarui: 27 Juli 2017   23:13 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa-rasanya hidup saya tidak pernah jauh dengan pertanyaan-pertanyaan. Selalu ada hal baru, kejadian baru dan seolah semua menjelma menjadi tanya yang menuntut untuk segera dicari tahu jawabannya, tidak peduli ke mana jawaban itu harus ditemukan.

Padahal kalau mau bersabar dan merenung sejenak, kadang kala pertanyaan itu muncul hanya karena kegalauan yang diambang kewajaran. Pula tidak selamanya pertanyaan harus menemukan jawabannya.

Saya tidak tahu apakah orang lain mengalami juga ketakutan-ketakutan yang melahirkan pertanyaan seperti yang saya alami. Seperti kura-kura dengan tempurungnya, setiap kita punya problematika yang berbeda ukuran pula cara penyelesaian.

Malam itu saya duduk di bangku hangat yang telah disediakan panitia. Sebagai orang awam yang tidak mendalami pula tidak mengenal dunia asuransi (sebelumnya) saya merasa seperti spesies salah kandang; semacam itik yang nyasar di kandang love bird. Suasana cukup riuh, ramah, hangat dan pula menimbulkan pertanyaan di benak saya.

Sampai detik ini saya belum pernah sekali pun datang ke kantor asuransi atau konsultasi ke orang asuransi mengenai asuransi. Satu-satunya yang pernah saya lakukan hanyalah mendatangi stand asuransi di acara-acara pameran. Iya di sana dijelaskan banyak hal, namun lagi-lagi keterbatasan konsentrasi membuat saya tidak jua paham bagaimana seharusnya memperlakukan asuransi.

Untungnya acara malam itu dimulai dengan ramah-tamah dan makan malam bersama. Okey hal ini cukup membuat konsentrasi perut saya kembali normal.


Semakin normal ketika acara dilanjutkan dengan permainan. Permainan yang semacam monopoli tapi bukan monopoli sembarangan.

Ada jual beli saham, pekerjaan, biaya sekolah, aset dan properti juga asuransi kesehatan. Mirip kejadian di dunia nyata.

Kami sepakat menamai mainan ini dengan dunia Praxis (semoga saya tidak salah sebut). Yang pandai berinvestasi akan kaya raya namun yang apes bakal keseringan bayar hal hal yang sebenarnya tidak perlu jika punya kartu asuransi. Sayangnya temen main saya ada yang sampai hutang. Untung saya kaya raya. 

Usai permainan yang berdurasi kurang dari sejam, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Henra Sensei. Beliau adalah seolah konselor, kalau boleh saya sebut demikian.

Beliau bercerita banyak hal tentang urusan rumah tangga sampai dengan hak dan hukum warisan. Agak-agak membuat saya terharu dan khusyuk mendengarkan. Ya namanya juga warisan, selalu selalu menimbulkan gairah tersendiri. Seolah-olah memang setiap jiwa yang terlahir pastilah dibekali dengan warisan.

Mengenal AXA
Mengenal AXA
"Kak, kalau kita pakai asuransi di AXA kira-kira kelak uangnya kembali gak sih?"

Pertanyaan ini beneran saya ajukan ke teman kompasianer yang juga hadir di acara AXA tempo hari. Saya benar-benar penasaran, dan kebetulan teman saya ini berpengalaman berkenaan dengan asuransi.

Selama ini yang saya tahu asuransi itu bisa terpakai jika kita mengalami 'kesulitam'. Contohnya tiba-tiba sakit dan dirawat, maka kita bisa mengajukan kepihak asuransi agar dibayari ongkos rumah sakit. Istilah gampangnya, asuransi itu nabung untuk jaga-jaga kalau ada hal yang tidak diinginkan. Seperti itu pemahaman asuransi yang ada di benak saya.

Nah kalau seperti itu berarti mending enggak usah berasuransi dan menjaga diri agar selalu sehat? Lagian siapa yang mau sakit?

Okey, fine, hal ini masih terus ada di otak saya. Pikir saya ya daripada bayar asuransi tiap saat dan hanya bisa dicarikan jika terjadi sesuatu (yang buruk) ya mending enggak usah berasuransi, mana uangnya gak bisa diambil semacam nabung di bank.

Seperti membaca kegalauan dan pertanyaan di batok kepala saya, teman tadi menjawab dengan santai, "asuransi itu ada macam-macam, Miss."

"Uangnya bisa kembali gak?" Saya masih tetap kepikiran tentang duwit.

"Kalau kamu ngambil yang investasi ya uang bisa balik lagi setelah sekian tahun."

"Wih menarik."

"Tapi kalau asuransi kesehatan ya enggak balik uangnya. Cuma kalau tiba-tiba jatuh sakit nah kita bisa mengajukan klaim."

"Kamu punya asuransi?"

"Punya. Investasi dan kesehatan. Setiap bulan bayar dua ratus lima puluh ribu. Yang dua ratus investasi, yang lima puluh kesehatan. Tapi aku pakai jangka waktu lima tahun, jadi nanti uang yang dicarikan banyak."

"Wah wah, boleh juga."

"Iya, Miss. Coba tanya aja sama AXA."

Maka malam itu saya antusias untuk mendengarkan apa-apa yang disampaikan oleh pemateri.

Saya bersyukur Kompasiana mengadakan acara nangkring bareng pihak asuransi. Jadi semakin paham banyak hal.

Ternyata malam itu AXA juga sekaligus melaunching produk terbaru mereka. Produk itu dinamakan "Maestro Infinite Protection" (yang dalam postingan kali ini akan saya singkat MIP)

"Saya tidak bisa memastikan kejadian di masa depan, tapi saya bisa memastikan kesejahteraan bagi orang-orang tercinta", kalimat panjang ini adalah jargon dari MIP.

Begitu sakral, menggiurkan pula menarik perhatian dan kasih sayang.

Saya jadi kepikiran juga dengan orang-orang di sekeliling saya (keluarga). Lebih-lebih kami tidak pernah punya yang namanya asuransi. Saat itu saya jadi kepikiran untuk lebih jauh mengenal AXA.

Saya posting di sosial media tentang AXA, dan seorang kawan berkomentar, 'kalau mau join lewat kantorku aja, Miss.'

Okey, mudah. Satu masalah terselesaikan.

Simpel dan Pasti
Simpel dan Pasti
Tentang MIP yang harus kamu tahu

Salah satu hal yang menyenangkan dalam hidup ini adalah jika sesuatunya itu bisa dilakukan dengan SIMPEL dan PASTI.

Dan kenyataan pertama, MIP mengadopsi hal tersebut. Ia (MIP) memberlakukan sistem yang SIMPEL dan PASTI yaitu satu produk dengan berbagai multi manfaat. MIP merupakan proteksi jiwa dengan perlindungan seumur hidup (yaitu sampai 100 tahun). MIP memberlakukan manfaat dana tunai di usia pensiun, artinya diusia 65 tahun kita bisa menikmati manfaat dari 20% uang pertanggungan. Lumayan menggiurkan.

Kenyataan selanjutnya bahwa MIP itu bersifat PERSONAL. Artinya kita bisa menentukan sendiri seberapa besar uang pertanggungan yang dibutuhkan, masa pembayaran premi juga bagaimana cara membayarnya.

Saya tidak begitu paham dengan 'jualan' AXA, namun saya cukup puas dengan keterangan para 'nasabah' yang sudah memercayakan 'hidup' pada AXA.

Kadang kala iklan memang tidak terlalu menarik dan atau penting, tapi pengalamanlah yang membuktikannya.

AXA bisa saja menggelontorkan banyak biaya untuk sekedar iklan. Tapi testimoni para pelaku belum tentu bisa dijegal.

Saya sendiri selain memikul banyak pertanyaan, juga adalah seorang yang tidak mudah terkena bujuk rayuan pengiklan.

Sebelum kenal AXA, saya sering ditelpon sama agen asuransi tempat lain. Seolah-olah saya ini kekasih yang harus didapatkan dengan segera. Mereka tidak jera menelpon setiap hari (padahal posisi saya sedang di luar kota dan padahal saya tidak mengenal mereka kecuali sebatas nama).

Keluarga adalah utama
Keluarga adalah utama
Mungkin setelah ini, keluarga saya akan mencetak sejarah baru yaitu bersinggungan dengan dunia asuransi. (Mohon dicatat bahwa saya bukan agen asuransi. Saya hanya orang yang peduli pada masa depan. Saya sudah lelah dengan komentar yang bilang kalau saya ini agen asuransi hanya gara-gara postingan tentang asuransi).

Kalau misal besok pagi saya mendatangi atau telpon kantor AXA, itu bukan karena saya termakan iklan melainkan karena saya sudah tercerahkan.

Lagi di axa bisa menentukan sendiri mau berapa tahun berinvestasi. Jadi bisa mengira-ngira berapa yang harus disiapkan dan apa yang akan didapatkan (kemudahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun