Berikut contoh modernisasi software dalam sebuah perusahaan digital:
- Sebuah platform e-commerce migrasi dari monolit ke microservices. Modul checkout, katalog, dan rekomendasi dibuat terpisah dalam layanan berbeda.
- Fitur rekomendasi produk didukung AI; model dijalankan di cloud, dengan inference ringan di edge untuk respons cepat pengguna mobile.
- Tim pemasaran memanfaatkan platform low-code untuk membangun dashboard analisis pengguna atau kampanye internal.
- Untuk aplikasi yang memerlukan latensi rendah (misalnya fitur AR / VR), logika dan data dasar dijalankan di node edge lokal, bukan harus berjalan ke server pusat.
- Semua layanan dilengkapi dengan observabilitas --- tracing request antar layanan, logging terpusat, alert saat error naik --- agar tim devops bisa mendeteksi masalah lebih cepat.
Kesimpulan
Tren software masa depan --- AI & agen cerdas, low-code/no-code, edge computing, microservices, API-first, dan observabilitas --- akan merombak cara aplikasi dibangun, dikelola, dan berevolusi. Bagi bisnis, adopsi tren ini menghadirkan peluang besar: percepatan inovasi, efisiensi operasional, skalabilitas, dan diferensiasi kompetitif.
Namun demikian, transformasi tidak boleh dilakukan secara sembrono. Perlu pendekatan bertahap, pilot project, desain keamanan matang, monitoring sistem, dan adaptasi budaya organisasi.
Bagi Anda yang berkecimpung di bidang aplikasi, ERP, perangkat lunak, atau transformasi digital, kini adalah waktu untuk memikirkan:
Apakah arsitektur software Anda siap menghadapi masa depan? Jika belum, mulailah dengan langkah kecil --- uji, evaluasi, dan berkembang secara bertahap.
Software masa depan bukan sekadar modul baru atau update --- ia adalah cara berpikir yang baru dalam membangun sistem yang adaptif, modular, cerdas, dan aman. Bisnis yang mampu mengintegrasikan tren tersebut akan berada di garis depan inovasi. Semoga artikel ini memberi dasar pemikiran yang kuat bagi langkah transformasi Anda menuju era software masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI