Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Surat Kakek Tua untuk Perempuan Setengah Baya

14 November 2021   21:10 Diperbarui: 14 November 2021   21:12 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang lelaki parlente memasuki rumah kakek yang kini diurusnya.
" Satu Milyard," ujarnya sembari membuka tas kopernya.

Perempuan itu terkejut. Jantungnya kembali hampir lepas dari tangkainya. Dia diliputi kebimbangan yang teramat dalam yang menjalari sekujur tubuh tuanya. Dia merasa sungguh sangat tidak pantas menjual rumah warisan kakek tua ini. Dan dia tiba-tiba teringat dengan narasi kakek Tua yang ingin rumahnya dijadikan rumah tempat tinggal para orang-orang tua yang ditelantarkan anaknya.
" Saya ingin rumah ini dijadikan tempat tnggal para orang-orang tua yang ditelantarkan anak-anaknya," desisnya.
" Seperti yang kakek alami?," tanya perempuan setengah baya itu.
kakek tua tak menjawab. Wajahnya tiba-tiba digurati kesedihan.
" Mohon maaf bapak. Sesuai amanat pemilik rumah ini, tempat ini akan dijadikan sebagai rumah bagi para orang tua yang ada dikampung ini," jawab Ibu setengah baya itu.

Seketika wajah lelaki parlente itu muram. Wajahnya berbalut kesedihan. Airmata tiba-tiba menetes diubin rumah kakek Tua. Sementara cahaya matahari mulai menipis. Seiring terdengar suara azan Magrib dari corong pengeras suara masjid.Bersamaan dengan itu, Perempuan setengah baya itu bergegas menuju Masjid. Dari kejauhan tampak oleh mata tuanya sebuah papan bertuliskan Rumah Ini Rumah Tinggal Bersama Para Orang Tua terbaca oleh mata tuanya.

Toboali, minggu malam, 14 November 2021

Salam sehat dari Kota Toboali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun