lelaki itu kembali menatap ke arah bebatuan yang besar itu. Tampaknya oleh mata mudanya, sosok itu kembali terlihat matanya. Senja ini perempuan itu bertopi putih dengan balutan celana jenas yang ketat dan berbungkus baju warna merah menyala. Perempuan itu menuju ke arahnya yang sedang duduk di bawah pohon kelapa.Â
Perempuan itu menatapnya. lelaki itu kaget. jantungnya mau copot dari katupnya. nafasnya terengah-engah. Ingin dia berlari. kakinya seolah terikat sesuatu di pohon kelapa itu. lelaki itu tak mampu bergerak.perempuan itu makin mendekat dan semakin mendekat.Â
" Laras," suaranya berdesis.
" iya. Aku laras. Perempuan yang kamu biarkan sendiri hingga usia ku menua tanpa kepastian dari seorang lelaki pengecut. Perempuan yang hanya memakan janji dari seorang lelaki banci macam kamu," ujarnya dengan bersungut penuh amarah.
lelaki itu terdiam. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang. Seolah sedang dihantam godam yang sangat besar. Dan dalam hitngan detik, lelaki itu terkapar di pasir putih pantai. Tubuhnya tak bergerak. Beberapa nelayan yang akan melaut, melihatnya. Mereka berlarian ke arahnya.
" Dia pingsan," ujar seorang nelayan.
" Ayo kita gotong dia ke rumahnya," ajak nelayan yang lain.Â
Toboali, jumat barokah, 26 Maret 2021
Salam dari Kota Toboali, Bangka Selatan