Mohon tunggu...
Mimbar Jurnalis
Mimbar Jurnalis Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Muda

Ahmad Romdoni

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meyambut Bulan Ramadhan dengan Iman dan Taqwa, Bukan dengan Menu Makanan

31 Maret 2022   12:04 Diperbarui: 31 Maret 2022   13:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri: Kegiatan Siskompan Polsek Pancoran

Tanggal 2 April 2022 umat Islam di Jakarta dan kota lainnya akan segera memasuki bulan Ramadhan atau bulan puasa, pada bulan tersebut diwajibkan setiap orang dewasa laki atau perempuan yang bertemu dan berjumpa bulan Ramadhan, mengaku Islam dan tidak sedang gila, serta mampu maka wajib bagi orang tersebut melaksanakan ibadah puasa tidak boleh meninggalkannya kecuali memang uzur sesuai ketentuan syariat Islam.  Ada syarat sah puasa yang harus kita pelajari dan kita ketahui. 

Bulan ini juga dikatakan madrasahnya orang Islam, mereka yang masih merasakan kenikmatan Iman dan kenikmatan Islam akan senang dengan kehadiran bulan yang dikatakan dalam satu hadist, adalah bulan yang setan setan yang biasa menggoda manusia untuk berbuat jahat dan dzalim, bulan ini mahluk yang bernama setan meliburkan diri, setan beristirahat dari semua tugasnya,  di bulan ramadhan tahun ini mereka diikat oleh Allah SWT agar tidak bisa menggoda manusia islam yang  sedang menjalani ritual bulan Ramadhan.

Begitu banyak tempaan dan ujian yang harus dilewati, bangun sebelum subuh siap siap untuk menyiapkan hidangan sahur, dilanjukan shalat wajib dan sunnah, mengaji dan bedzikir, menahan lapar dan haus sampai menjelang maghrib, shalat dzuhur, ashar dan maghrib tidak boleh terlewatkan, lalu menyiapkan hidangan berbuka untuk keluarga, selanjutnya melaksanakan kegiatan shalat Isya dan sunah tarawih  lalu tadarus alquran, begitulah kegiatan minimal orang Islam secara standar selama 30 hari di  bulan Ramadhan

Untuk diterima amal ibadah puasa oleh Allah SWT harus memenuhi kreteria,  harus bisa menahan diri dari perbuatan tercela, tidak boleh berbohong, iri, dengki, sombong, hasad dan sifat tercela lainnya yang ada pada diri manusia tersebut, sebaliknya sifat yang harus ditanamkan adalah sifat kebaikan, saling tolong menolong, tidak bergunjing, berkata jujur, berkata benar dan berbuat amar ma'ruf nahi mungkar serta tidak ada boleh ada sifat tercela walaupun sedikit pada diri orang yang sedang berpuasa.

Semua yang disebutkan diatas harus dilaksanakan secara ikhlas dan sempurna, harus istiqomah dalam melaksanankanya, begitu sulitnya ibadah puasa bagi orang yang mugkin sering berbuat dzalim, sering berdusta, sombong dan takabur, mempunya sifat iri dan dengki, tidak harmonis dalam keluarga, tidak akur dengan tetangga, selalu berdebat pepesan kosong dan tidak mau kalah, mengungkit kesalahan orang,  tidak peduli antar sesama, orang yang seperti ini akan sulit menjadikan bulan Ramadhan menjadi madrasah buat dirinya.

Puasa  dibulan Ramadhan memang harus berlapar lapar, bukan untuk bersenang senang dengan banyaknya makanan, haram hukumnya berbuka disaat maghrib telah tiba, lalu makan sepuas puasnya tanpa mempedulikan tubuhnya , sehingga membuat menusia tersebut kekenyangan, walaupun makanan atau hidangan yang disantap adalah makanan yang diperoleh secara halal , baik itu uangnya maupun makananya.

Jika makan kekenyangan saja yang di dapat dari hasil perolehan halal, terhukum haram, apalagi dari hasil perolehannya yang  bersumber dari hasil curian atau hasil korupsi, maka akan terjadi keharaman mutlak, bagi yang memakannya. Oleh karenanya penulis mengajak agar kita umat Islam untuk  tidak berlebihan makan dan minum saat berbuka puasa. biasakan berbuka dengan menu sederhana dari hasil perolehan yang halal juga dan tidak kekenyangan, karena hakekat puasa adalah menahan lapar.

Sambutlah bulan Ramadhan tahun 1443H/ 2022 M, dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat, tanamkan kita berpuasa karena perintah dari Allah SWT,  hindari diri kita dalam aneka  maksiat,  pastinya dosanya pun akan lebid besar ketimbang di bulan selain Ramadhan. Sambutlah Ramadhan bukan dengan menu makanan yang  serba mewah, serba kita suka atau serba serbi lainnya, sehingga dapat mematikan rasa kepedulian kita terhadap manusia lainnya.

Perjalanan puasa dibulan Ramadhan baru akan kita awali dua hari lagi, persiapkan diri dengan Full keikhlasan, jadikan momen ini madrasah untuk diri kita, yang akan merubah perjalanan hidup,  kearah yang lebih baik. " Puasa itu  untuk KU, dan Aku yang akan Membalas Pahala Puasa Hambaku Yang Beriman dan Bertakwa" , inilah edisi UNLIMITED PAHALA  yang diberikan Allah SWT kepada kita, Insya Allah kita dapat menggapai surga yang dijanjikan Allah kepada orang yang berpuasa di yaumil akhir nanti. Aamiin

Kalibata, 31 Maret 2022

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun