Lelaki itu mencoba berdiri. Â Rusuknya terasa sangat sakit. Â Berhasil. Â Tapi anehnya tubuhnya menjadi begitu ringan. Â Seperti melayang. Â Matanya bertemu dengan matahari yang masih bersemu merah. Â Di sekelilingnya suasana nampak masih remang-remang. Â Bahkan gema sisa adzan subuh terdengar dari jauh.
Kenapa tiba-tiba aku berada di tempat ini? Â Ini kan rumah masa kecilku di desa. Â Supaya lebih meyakinkan hati, lelaki itu melangkah ke halaman. Â Sebuah taman kecil berisi bunga-bunga kanthil tumbuh subur di situ. Â Menyiarkan wangi yang dikenalinya.
Aahhh itu kan bunga-bunga kanthil kesukaan emak? Â Perasaan dia sudah lama tidak pulang kampung. Â Terakhir justru ketika dia memakamkan emaknya yang meninggal di usia tua. Â Sekitar 5 tahun yang lalu.
Lelaki itu mengerjapkan matanya. Â Seberkas cahaya menyilaukan matanya. Â Cahaya yang ganjil karena bergerak mendekat dengan cepat. Â Mungkin itu rombongan kunang-kunang. Â Atau bintang jatuh yang terlalu dekat ke tanah.
Bukan. Â Sama sekali bukan seperti yang dipikirkannya. Â Cahaya itu adalah cahaya dari lampu senter yang sangat terang. Â Menyorot langsung ke matanya. Â Seperti memeriksa apakah ada kegelapan bersemayam di tubuhnya.
Lelaki itu berusaha mengelak. Â Tidak berhasil. Â Cahaya itu terlanjur menyusup melalui semua lubang di tubuhnya. Â Bercampur dengan aliran darah dan kepadatan sungsum. Â Tubuhnya menggeliat hebat. Â Kesakitan.Â
Membuatnya tidak sadar.
-----
Perempuan itu mengusap butir-butir mutiara yang tumbuh di pipinya. Â Lelaki di hadapannya ini tidak bergerak. Â Hanya suara mesin penopang kehidupan yang berbunyi ringan. Â Selebihnya, diam tanpa suara maupun gerakan.
Digenggamnya tangan dingin si lelaki. Â Dokter tadi menjelaskan bahwa lelaki itu dalam kondisi koma karena luka trauma yang dideritanya. Â Tidak bisa dipastikan apakah lelaki itu bisa kembali sadar atau sebaliknya.
Perempuan itu mencoba menguatkan diri. Â Terhuyung-huyung bangkit berdiri. Â Tas kekasihnya itu tergeletak di meja. Â Utuh. Â Tangannya terulur membuka. Â Memeriksa apakah ada yang tercecer atau hilang. Â Dia hafal apa isi tas lelaki itu. Â Laptop, buku agenda, rokok dan pemantiknya.