Mohon tunggu...
Millian Ikhsan
Millian Ikhsan Mohon Tunggu... Advisor

Belajar menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Menulis Bisa Memotivasi Diri Sendiri

7 Mei 2025   15:14 Diperbarui: 7 Mei 2025   15:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bolak balik dan berkali-kali saya membuat tulisan yang ujung-ujungnya bercerita tentang hobi baru saya yaitu menulis. Berbagai sisi tentang hobi menulis ini, saya jadikan tulisan. Kalau dipikir-pikir memang menulis tentang diri sendiri itu agak lebih mudah. Mungkin karena pada dasarnya kita memiliki sifat narsis

Kali ini kembali tulisan mengenai tulis-menulis. Banyak sudah manfaat yang saya rasakan dari kegiatan menulis ini. Yang paling penting rasanya, adalah kita jadi mampu mengorganize tata cara berpikir kita denganl lebih efektif. Kemampuan menyerap dengan baik dan ujungnya adalah mampu berbicara dengan lebih terstruktur. Karena ternyata kegagalan berpikir yang terstrukturlah yang membuat kita berbicara tergagap-gagap. Semua berawal dari cara berpikir, rupanya.

Ada lagi manfaat lain tentunya, yang paling sederhana, menuangkan ide menjadi terasa lebih mudah. Menulis surat, pesan whatsapp, ringkasan, draft dan sebagainya terasa mengalir lebih gampang.

Masih ada lagi, saya menjadi lebih peka terhadap sekitar, mungkin ini terjadi sebagai akibat dari tingginya semangat mencari ide setiap hari. Satu lagi, kegiatan membaca pun jadi lebih bersemangat juga. Terasa ada perspektif lain, ketika membaca. Mungkin ini disebabkan karena kegiatan membaca menjadi ajang untuk membandingkan kepiawaian kita dengan orang lain. Tentu harus tahu diri juga, membandingkan diri sendiri dengan siapa?

Walaupun begitu, yang pasti, dampaknya membuat saya lebih bersemangat membaca. Ini juga sebenarnya agak mengagetkan. Menulis kok efeknya jadi suka baca. Ya lucu aja.

Apakah manfaat yang dirasakan ini benar benar ada, bukan hanya perasaan saja? Bisa jadi iya. Tapi yang penting saya merasa nyaman dengan kondisi ini. Jadi lanjutkan saja.

Ternyata masih ada manfaat lain yang akhir-akhir ini mulai terasa. Menulis bisa memotivasi diri sendiri. Bagaimana ini ceritanya. Kok bisa?

Menulis tanpa sadar sering menjadi sarana untuk curhat tentang diri sendiri. Mungkin karena dorongan narsis tadi. Jadilah menulis menjadi sarana untuk menupahkan uneg-uneg. Bisa berupa curhatan mengenai kondisi kita, dan bisa juga berupa pemikiran, ide, opini dan rencana-rencana kita. Menulis menjadi sarana komunikasi kita menyampaikan dan menumpahkan berbagai hal yang ada di kepala. Menulis bisa menjadi saluran atau media untuk menyampaikan ide ide dan pemikiran ini.

Sering terjadi, ketika menulis, selain mengurai sebuah soal, kita juga terpicu untuk memikirkan solusi. Bisa juga terpikir sekedar perspektif dan berbgai sudut pandang, tentang soal ini. Namun, ini ternyata menjadi semacam pemicu kita untuk lebih percaya diri, sehingga tumbuh keinginan untuk menjalankan apa yang kita tulis, alias termotivasi sendiri dengan apa yang kita tulis.

Yang terjadi biasanya kita akan mencoba membuat elaborasi tentang suatu kondisi, dan menuliskan bagaimana kemungkina penyelesaiannya. Tanpa sadar, proses kreatif dalam menulis akan menggiring kita untuk menemukan kondisi dan solusi yang ideal untuk setiap permasalahan. Ini pun secara kreatif akan berkembang dalam tulisan kita. Ini adalah hal yang wajar, karena memang seperti inilah proses dan perjalanan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun