Mohon tunggu...
Millian Ikhsan
Millian Ikhsan Mohon Tunggu... Advisor

Belajar menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah WFH Memang Paling Cocok Saat Ini ?

17 Februari 2025   21:56 Diperbarui: 17 Februari 2025   21:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture from Zimie_pinkk 

Saya lebih senang bekerja dari rumah. Sangat efektif dan produktif, menurut saya.

Mungkinkah karena memang sudah mulai memasuki siklus usia yang mulai bertambah, atau memang preferensi saya yang pelan-pelan telah bergeser. Nyatanya saat ini saya merasa menjadi sangat produktif ketika bekerja dari rumah. Apakah memang faktanya bekerja dari rumah bikin kita lebih produktif, bukan hanya bagi yang menjelang tua saja, tetapi mungkin juga buat yang masih muda?

Apabila kondisi pekerjaan dihubungkan dengan kehidupan kota besar, terutama Jakarta, memang hampir semua pekerja, menghabiskan banyak waktu untuk menempuh perjalanan dari tempat tinggal ke tempat kerja dan sebaliknya, setelah selesai jam kerja, untuk pulang ke rumah. Sedikit sekali warga Jakarta yang punya privilege untuk untuk bisa tinggal dekat dengan tempat kerja.

Namun rasanya issue ini sudah mulai basi dan out of date. Ketika mempersoalkan berapa jam dihabiskan untuk perjalanan ke kantor, kemudian berapa jam lagi digunakan perjalanan pulang. Bagaimana dengan istirahat makan siang, meeting diluar kantor dan macam-macam lagi. Dalam kerangka ini, maka sudah jelas WFH akan lebih unggul. Karena akan menghemat waktu, tenaga dan kemampuan untuk konsentrasi dan fokus Anda, paling tidak 2 jam.

Selain sudah santer sejak lama, nyatanya saat ini bepergian ke tempat kerjapun sebenarnya kondisinya sudah jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu. Terutama di Jakarta. Oleh karena itu rasanya, kita tidak akan membahas WFH ini dari sudut pandang ini.

Yang paling sering saya rasakan mengenai WFH ini adalah, ketika melakukan serangkaian tugas, ketika itu dilakukan di rumah terasa lebih menyenangkan. Serangkaian tugas ini bisa berbagai macam bentuknya . Baik itu menyelesaikan tugas administrasi, menyelesaikan perencanaan, membuat proposal, mengecek dokumen yang memang dilakukan sendiri, tetapi bukan itu saja, berkoordinasi, berdiskusi dengan team atau dengan client, termasuk dalam rangkaian tugas yang dimaksud. Tetap lebih nyaman dikerjakan dari rumah.

Biasanya saya memulai rangkaian pekerjaan ini dengan sangat fleksibel, baik waktunya, tempatnya maupun caranya. Dengan melakukan seperti ini, maka rasanya saya menguasai sepenuhnya ritme pekerjaan. Dan ternyata belakangan, saya juga sempat membaca beberapa referensi yang mengatakan ketika kita bisa mengatur ritme dan pola kerja, maka ritme energi kita pun berjalan dengan selaras. Akibatnya kita memiliki energi yang lebih besar untuk menyelesaikan pekerjaan. Satu poin penting untuk produktivitas.

Seluruh aktivitas dalam satu hari, adalah satu rangkaian yang tidak terputus, walaupun ada masanya kegiatan bekerja diselingi dengan kegiatan non-produktif dan melakukan aktivitas lain, bahkan melakukan hobbi sebentar disela kerja. Rasanya seperti kesatuan program yang sudah direncanakan. Merancang sendiri, bagian istirahat juga merupakan dari proses produktif keseluruhan. Rasanya inilah perbedaan utama ketika membandingkan bekerja ditempat kerja, dengan dirumah.

Ini yang membuat saya merasa kerasan dengan WFH dan merasa lebih produktif. Apa saja ukuran yang saya pakai, kok bisa merasa lebih produktif?

Yang jelas tentu berapa banyak tugas bisa diselesaikan di hari itu, kemudian berapa banyak waktu yang digunakan, apakah deadline yg anda buat dapat ditepati? Satu hal yang perlu disertakan juga dalam pembahasan ini adalah, apakah ini cuma kebetulan di hari ini saja, atau memang peningkatan output ini konsisten. Rasanya konsisten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun