Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Referendum Ekonomi, Mengembalikan Harkat dan Martabat Pengusaha Nasional

12 April 2019   18:42 Diperbarui: 12 April 2019   19:14 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: suara nasional.com

Sesuai dengan hasil riset Nomura Holding Inc. yang dirilis di Bloomberg pada September 2018 menyebutkan Indonesia, bersama-sama dengan Brasil, Bulgaria, Peru, Filipina, Rusia, dan Thailand, belum sepenuhnya keluar dari ancaman krisis yang ditularkan nilai tukar.

Petahana menilai bahwa rasio utang saat ini memang aman, tetapi dari model peringatan dini--disebut Damocles, pembantu Kerajaan Dynosius, Yunani Kuno yang ingin jadi Raja--untuk mengidentifikasi krisis nilai tukar.

Berbagai faktor termasuk cadangan devisa (cadev), tingkat utang, suku bunga, dan ekspor impor juga harus dipertimbangkan. Dan hasil riset mereka membuktikan masih ada celah yang jika melebar akan menyeret kita ke dalam krisis.

Rasio utang yang masih aman tidak akan ada artinya jika cadangan devisa terus merosot, ditambah dengan jompangnya neraca ekspor impor. Belum lagi kita semua juga belum tahu secara pasti apakah utang-utang yang baru saja diambil terisi dengan "bom waktu" atau tidak.

Jangan sampai referendum dilakukan setelah krisis menghampiri, persiapan lebih dini inilah yang akan menjadi penyelamat ekonomi nasional dengan mengembalikan kemahsyuran pengusaha lokal.

Sumber:
https://pilpres.tempo.co/amp/1148744/sandiaga-ajak-referendum-ekonomi-di-2019-dengan-konsep-bicara
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190411/9/910870/indef-ekonomi-tumbuh-kisaran-5-persen-peran-pemerintah-lemah
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150701115330-134-63540/penjelasan-singkat-soal-krisis-yunani
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190208/9/886593/utang-pemerintah-dan-pedang-damocles

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun