Kendal, 7 Oktober 2025- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal kembali meningkat tajam pada tahun 2024, mencapai 999 kasus atau naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 375 kasus. Angka ini menunjukkan bahwa upaya promotif dan preventif terhadap DBD masih belum berjalan optimal. Melihat kondisi tersebut, salah satu mahasiswa PKL SKM Penggerak Universitas Negeri Semarang (UNNES) yaitu Jamila Ghani Alwana berinisiatif meluncurkan sebuah inovasi media edukatif berbasis teknologi bernama BIQAR DBD (Banner Inovasi QR untuk Pencegahan DBD). Inovasi ini hadir sebagai solusi edukasi digital yang interaktif, mudah diakses, dan menarik bagi pegawai Dinas Kesehatan Kendal. Melalui QR Code yang tertera pada banner, pengguna dapat langsung mengakses berbagai konten seperti pre-test dan post-test online, bahan bacaan seputar DBD, video, games edukatif, serta poster edukasi kesehatan. Pendekatan BIQAR DBD dirancang untuk memperkuat peran pegawai Dinkes sebagai agen perubahan perilaku (behavior change agent) dalam upaya pencegahan DBD. Dengan mengusung semangat "Cegah DBD Dimulai dari Kita! Scan QR BIQAR, Tingkatkan Pengetahuan, dan Jadi Agen Pencegahan DBD", program ini tidak hanya meningkatkan literasi kesehatan internal tetapi juga mendorong diseminasi informasi yang lebih luas ke masyarakat.Â
Inovasi ini selaras dengan target nasional "Zero Dengue Death 2030" dari Kementerian Kesehatan RI. Dengan desain banner yang menarik, konten edukatif yang interaktif, serta biaya implementasi yang rendah, BIQAR DBD menjadi alternatif yang cost-effective dibandingkan pendekatan reaktif seperti fogging.Â
"Informasi yang tercantum di banner sudah edukatif dengan inovasi yang menarik sesuai perkembangan teknologi saat ini," ujar Annisa Nur Fauziyah, pegawai Sub Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kendal, saat dimintai penilaian untuk BIQAR DBD.
 Annisa menambahkan, kehadiran media berbasis QR ini menjadi langkah tepat untuk menjangkau pegawai dan masyarakat di era digital, di mana akses informasi cepat dan interaktif menjadi kunci perubahan perilaku kesehatan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI