Mohon tunggu...
Miladia Saida
Miladia Saida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualikum Teman-teman, terimakasih sudah berkunjung keprofil kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bhubu'an Budaya Madura

4 Maret 2021   23:20 Diperbarui: 4 Maret 2021   23:43 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum teman-taman semua, perkenalkan nama saya Miladia Saida. Indonesi memiliki banyak profinsi, memiliki banyak suku, memiliki banyak pulau, memiliki banyak banyak kekayaan alam, memiliki banyak tempat pariwisata yang bagus, memiliki banyak ragam bahasa, memiliki banyak seni dan memiliki banya budaya dan dalam budaya banyak mimiliki tradisi. Bagai mana kita sebagai bangsa indonesia tidak mencintai tanah air ini yang kaya akan semua hal

saya disini sedikit mengulas salah satu budaya yang ada di daerah saya. Kalian taukan pulau madura, jadi sekarang saya sedikut eh nggak banyak aja kalo bias menceritakan salah satu budaya yang ada di Madura yaitu “Bhubu’an”.Di pulau Madura ada banyak dan beragam budaya tapi yang saya ingin ulas saat ini adalah “Bhubu’an”.

Tradisi “Bhubu’an” yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku Madura yang mendiami wilayah Bangkalan. Pada zaman dahulu,“Bhubu’an” yaitu derupa bahan pangan dan sembako, namun dengan berjalannya waktu dan seiringnya berkembangnya zaman , sekarang sudah lebih banyak menggunakan uang daripada bahan pangna dan sembako.  Tradisi ini biasanya dilakukan oleh orang tua seperti emak-emak dan bapak-bapak, yaitu memberi kado atau hanya memberi amplop yang beris uang pada saat hajatan pernikahan, biasanya di malam pernikahan emak-emak dan bapak-bapak dateng hajatan pernikahan untuk “lekmelek” dan sekalian datang untuk “Bhubu’an”, lalu dikeesokan harinya dateng hanya meliat pasangan penganten untuk meramaikan acara atau hanya sekedar foto bersama penganten.

“Bhubu’an” biasanya para tamu undangan dicatat oleh penerima tamu  menyerahkan berapa nominalnya atau barang-barang apa saja yang diberikan sebagai kado pemberian. Fungsi pencatatan tersebut untuk sang tuan rumah sebagai alat administrasiyang memilik hajat untuk mengembalikan kembali kado pemberian tersebut kepada pemberinya. Maksutnya dikembalikan lagi kepada pembero kado ketika si pemberi kado sedang ada hajat, maka tuan rumah tadi akan memberi “Bhubu’an” yang senilai atau lebih dengan apa yang diberikan.

dan misalnya sang tuan rumah memiliki banyak anak dan ketika anaknya mau menikah dan mengundang orang yang sama maka sang tuan rumah ketika mengembalikan“Bhubu’an” harus dikalikan berapa kali dia “Bhubu’an” ketempat sang tuan rumah, tetapi ada di daerah lain yang sesama madira tidak usah mengalikan yang dia “Bhubu’an” cukup memberi berapa yang ia kasi diterakhir kalinya

Dan ketika sebaliknya sang tuan rumah di undang oleh tamu tadi dan dia tidak hadir itu dianggap hutang dan ada di sebagian daerah daerah ditagih kerumahnya agar “Bhubu’an” .

Dan ada di sebagian daerah yang ada ketuanya untuk mencatat dan menagih apakah orang itu sudah  “Bhubu’an” atau tidak. Tradisi ini menunjikan bahwasannya orang sekitar memiliki rasa sosial suku Madura yang tolong menolong.

Indonesia memiliki semboyan yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti “Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Tujuan”. jadi walaupun banyak Indonesia bnayak memilik banyak Profinsi, memiliki banyak suku, memiliki banyak pulau, memiliki banyak banyak kekayaan alam, memiliki banyak tempat pariwisata yang bagus, memiliki banyak ragam bahasa, memiliki banyak seni dan memiliki banya budaya dan dalam budaya banyak mimiliki tradisi, walau pun kita memiliki banyak perbedaan tetapi tujuan kita sama.

Banyak budaya di sekitar kita yang belum kita ketahi bahkan tanpa kita sadari ada banya budaya yang mulai punah, ataupun sudah hilang dihantam oleh zaman sebagai kaum milenial kita harus senantiasa mengharumpak dan menghidupkan kembali yang budaya-budaya yang mungkin sudah mulai punah. cukup sekian ulasan saya maaf ya teman-teman jika masih ada kesalahan karna saya disini masih sama-sama belajar ok jangan pernah kapok untuk membaca blog saya, see you. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun