Mohon tunggu...
Mikhael Judema Sinaga
Mikhael Judema Sinaga Mohon Tunggu...

Anak yang baik, STAN , IT, Sains, Uang,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Masuk USM STAN 2014 + Biografi Pribadi

15 April 2014   04:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin Anda yang sedang membaca artikel ini ingin masuk ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang sering disingkat dengan STAN. Perguruan Tinggi ini addalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang sangat terkenal di kancah Pendidikan Tinggi di Indonesia. STAN membuka Ujian Saringan Masuk yang merupakan satu-satunya pintu untuk memasuki STAN. Tidak ada jalan lain, seperti perguruan tinggi yang lain. Disini STAN tidak memungut uang sepeserpun. Bahkan membiayai kuliah Anda dan uang jajan Anda. Sebenarnya PTN lebih cocok untuk pelajar yang mempunyai ekonomi menengah kebawah, tetapi memiliki kemampuan akademis yang sangat mumpuni.

STAN adalah sebuah satuan kerja dibawah BPPK (Badan Pendidikan Pelatihan Keuangan) yang dibawahi oleh Kementerian Keuangan. STAN itu seperti pusatnya BPPK, tetapi tidak terlalu pusat.

STAN merupakan perguruan terbaik ke-4 setelah ITB, UI dan UGM. Hal ini patut diacungi jempol (karena saya sudah masuk disana). Memang saya mengakui keunggulan tersebut setelah beberapa tahun meneliti informasi tentang STAN. Tapi kalau dilihat-lihat, Universitas teratas tersebut mempunyai sasaran yang berbeda dengan STAN. Karena STAN bersifat Ikatan Dinas yang lulusannya akan ditempatkan di Kementerian Keuangan. Jika kita membandingkan sesuatu, sesuatu tersebut haruslah setara. Seperti ungkapan 'apple-to-apple'. Berarti STAN itu hanya dibandingkan dengan Sekolah Ikatan Dinas yang lain, seperti STIS, dan lain-lain.  Maka STAN adalah Perguruan Ikatan Dinas yang terbaik ke-1.

Tidak heran banyak orang yang ingin memasuki STAN, jika dibandingkan dengan SBMPTN, SNMPTN, UMPTN, UMB untuk memasuki puluhan hingga ratusan perguruan tinggi. Contoh peserta SBMPTN 2013 adalah 588.000 peserta untuk memasuki 'puluhan hingga ratusan' perguruan tinggi, sedangkan jumlah pesrta USM STAN hingga 125.285 untuk memasuki 1 (SATU) Perguruan Tinggi Negeri. Jika Anda mengerti dan merasakan angkanya, kita bisa melihat dengan hati matematika kita bahwa peserta USM STAN puluhan hingga ratusan kali lebih banyak. (Jika Anda bisa merasakan angka tersebut, maka kemungkinan besar Anda bisa lulus USM STAN). Anggap saja jumlah PTN peserta SBMPTN sebanyak 100 PTN, maka kalikan peserta USM STAN 100, berarti kita mendapat angka yang massive, yaitu 12.528.500. WOW bukan ? Berarti kalau Anda yang ingin masuk STAN, angka ini harus merasuk kedalam hati nurani Anda.

Kalau kita tadi membahas kuantitas, maka sekarang kita membahas kualitas. Memang kualitas STAN ini tidak bisa diragukan. Saya saja yang Anak STAN, masih terheran-heran dengan otak Anak STAN sekelas saya. Kayaknya dia udah kayak processor dan memory. Saya pernah mendengar pengakuan seseorang Mahasiswa ITB. Saat itu saya sedang main WiFi di kampus ITB dengan abang saya yang sedang melaksanakan studi S2 Elektro di ITB. Katanya begini pada temannya,"Kau pikir otakku cair kayak anak STAN". Disitu saya merinding dan bersyukur pada Tuhan. Bahkan seorang mahasiswa ITB bisa mengakui anak STAN.

<-- Dari sini mulai deh curhatnya -->

Saya mengakui bahwa saya masuk STAN dari Berkat Tuhan, dan bukan bawaan lahir saya. Jadi tidak ada masalah IQ disini. Karena semua dikerjakan dengan hati. Sebenarnya saya sudah pernah kuliah sebelumya di kampus Informatika di Sumatera Utara, tepatnya di kota Laguboti. Kampus itu dulunya bernama Politeknik Informatika Del, sekarang namanya Institut Teknologi Del. Memang saya mengakui, bahwa saya juga tercetak disitu. Otak saya betul-betul tercetak disitu. Dengan intensitas belajar hingga 14 jam dikurangi waktu istirahat. Bahkan IP saya pernah menyelam di angka 2.1, sampai saya dimarahi orang-tua saya. Satu tahun penuh saya menjalani pendidikan ekstrim disana. Senior-senior yang kejam, menyiksa dan menyekap saya hingga pukul 3 pagi. Saya dendam pada mereka. Bagaikan tinggal di dalam penjara. Disiksa fisik dan otak. Ya, kayak STPDN style, tetapi tidak ada main tangan, tapi main ludah, bau mulut dan perintah-perintah semena-mena. Tetapi katanya sekarang gak gitu lagi, ya whatever lah. Dua kali UTS dan Dua kali UAS saya jalani disana. Hidup yang monoton dan membosankan ada di sana. Pukulan-pukulan itu tidak pernah saya lupakan. Kemudian liburpun hampir tiba. Teman-teman saya mempersiapkan Kepanitiaan Ospek atau PCA istilah lokalnya dan mempersiapkan magangnya. Saya juga ikut mencalonkan, tetapi tidak terpilih. Tuhan sudah mulai menunjukkan rencananya, bahwa libur nanti bertepataan dengan USM STAN 2013.

<-- Tipsnya mulai dari sini-->

Yeah, saya senang karena sebelumnya tidak ada USM STAN tahun 2012, saya jadi boros umur 1 tahun, hehe. Saya merencanakan libur di Bandung dengan dua abang saya yang sudah lama disana. Ya, saya tidak memberitahukan rencana tentang masuk USM STAN dengan orangtua saya, tetapi hanya liburan saja dan sedikit mecicipi bahasa pemrograman PHP. Sambil kursus PHP, saya mempelajari soal-soal USM STAN (Yah lagi2 soal-soal) Ya memang seperti itu. Untuk menghadapi sesuatu yang besar, hadapi dulu sesuatu yang lebih besar sebelumnya. Untuk menaklukkan bukit di belakang rumah, anda harus menaklukkan gunung Everest. (Kata-kata Emasnya nih..) Saya mulai membeli beberapa buku di Gramedia. (PS: Sebelumnya saya sudah pernah mengikuti Les USM STAN di Medan, tepatnya STAN Pro College selama 3 bulan). Buku saya yaitu: Functional English Grammar oleh Otong dan kawan2, semua buku-buku yang ada hubungannya dengan soal-soal STAN. File-file PDF tentang soal-soal STAN dan motivasinya, serta situs web yang berisi motivasi STAN dan/atau Informasi STAN lainnya. Serta membuat sendiri hitungan koran, dengan membuat sebaris penuh angka acak, kemudian menjumlahkannya satu-persatu. Saya juga membuat program C sederhana yang mengeluarkan angka-angka acak yang kemudian dijumlahkan, dikalikan, dibagikan, bahkan dipangkatkan dan diakarkan.  Dari kejadian itu, Anda bisa mengambil kesimpulan bahwa saya sedang menghapal angka-angka, dan memasukkanya didalam hati. Saya juga dibantu dengan Brainwave gelombang beta, yang softwarenya namanya Sbagen. Tersedia juga di Android. Gelombang beta ini membantu menaikkan tingkat kesadaran saya, jadi mirip dengan berpikir keras. (Rahasia keras berpikir adalah dengan berpikir keras [hehe!!!]). Saya juga mengkonsumsi minyak ikan dan Scott Emulsion. Saya juga meminum susu bayi, bermerek Dancow Batita. Kedengarannya gila, tapi sudah terbukti.(PS: Saya orang gila [PPS:Tidak ada orang gila yang tahu dirinya gila {PPPS: Berarti saya bukan orang gila } ] ) Lihat saja kandungannya yang tujuan utamanya untuk perkembangan otak semua, Kalau bisa ditambah dengan Creatin dan Asam Amino, bisa dibeli di pusat kebugaran (fitness, gym, dll) [Saya kembali gila {hehe}] Belinya per tablet saja. Untuk skor Try Outnya sendiri usahakan 400 an. Ikuti TO yang diselenggarakan dimana-mana saja, kalau tidak ada, buat TO sendiri, buat soal sendiri, hitung waktu dan skor sendiri. Saya sendiri mengerjakan soal USM STAN dengan memakai feeling, yang penting terisi semuanya, jangan takut minusnya, itu cuman jebakan. Ya, yang penting banyak berdoa, minum kopi sebelum USM STAN (Bisa meningkatkan kemampuan otak sementara), tidur cukup, jangan buka buku lagi. Jangan tiru anak-anak yang sombong di lorong kelas, membaca di hadapan orang. (hehe). Anda juga harus mempunyai motivasi, terserah motivasinya apa, apakah mau kaya, mau pintar, mau membantu orang tua, mau menggenapkan cita-cita, maupun bertemu dengan artis idola, atau pengen memukau cewek idola.
Jika lulus, maka tes fisik, cukup lari-lari siang-siang. Harus bisa minimal 4 kali putaran lapangan tanpa berhenti selama 12 menit. Berarti anda harus berlari dengan kecepatan 11 km/jam, hitung dengan stopwatch. Saya saat tes lari, saya sembunyi-sembunyi menjilat madu rasa saat jauh dari pengawas. MaduRasa bisa mengatasi stres yang keluar dari lidah Anda. Yang penting lari dengan grafik naik. Pertama jangan langsung sombong melombai teman-teman, biarkan Anda dibelakang. (Karena tubuh belum panas) . (PS: sebaiknya anda melalukan pemanasan untuk menaikkan pembakaran tenaga). Pada menit terakhir Anda harus berlari seperti orang gila dengan tenaga penuh. Karena itu adalah puncak perjuangan Anda

Hal-hal itulah yang mencetak otak saya. Saya yang dulunya hancur-hancuran di SMA. Hanya datang duduk diam pulang. Dicaci maki, diejeki oleh teman, bahkan oleh guru. Tetapi saya dirumah lebih oke. Saya selalu semangat saat pulang. Dirumah saya menjalankan usaha penjualan dan perbaikan komputer. Usaha penjualan cash game online, tetapi saya tidak bermain game online, cuman melihat-lihat saja. Belum berbentuk toko, tetapi berbentuk MLM (Mulut lewat mulut). Ya, seperti kisah Larry Page dan Steve Jobs yang membuka awal usahanya dari garasi di rumah. Ya, memang kisah saya seperti orang-orang hebat disana, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg dan banyak ahli ilmuwan dan enterpreneur lain yang masa lalunya terpuruk.

Sebenarnya saya masuk STAN dengan tujuan Finansial, untuk mencari modal untuk memulai perusahaan impian saya. Beberapa ide sudah dikepala, tetapi riset membutuhkan uang dan/atau modal. Itu adalah penyebab maraknya perlombaan yang berbasis ide yang dibiayai, seperti perlombaan IT, robotik, enterpreneurship, dan segala hal yang berhubungan dengan ide baru yang akan menganak-cucukan uang para investor tersebut. Biasa disebut Startup atau pun incubator. Ya, para investor tersebut sudah berada di kasta Finansial tertinggi. Kasta-kasta Finansial mulai dari bawah adalah Pegawai, kemudian Self-employed, Bisnisman, dan tertinggi adalah Investor (Dikutip dari buku Rich Dad dan Poor Dad). Cuman saya berkomitmen untuk tidak melanggar hukum apapun, karena saya tidak ingin memboroskan umur saya di penjara. Memang jadi PNS itu agak menyekap kita (Namanya aja Ikatan Dinas) Berarti kita diikat dong. Tapi daripada menambah jumlah pengangguran Sarjana, Diploma, apalagi SMA, lebih baik cari jalan cepat, langsung to the point. Tapi melihat pola pikir Anda juga, kalau Anda suka nya hidup santai di dalam tempurung, ya terserah Anda. Jenis tempurung itu banyak. Bisa berbentuk rumah, kumpulan manusia, situasi, kondisi, lingkungan, pemikiran, Kondisi finansial keluarga yang tidak terlalu mumpuni (Ini situasi yang sangat mendorong saya ). Seperti Bob Sadino, yang juga pengusaha sukses yang berasal dari situasi mencekik (Baca biografinya dong). Ya kalau mau Indonesia maju, jadi pengusaha dong, atau kalau gak bakat, Anda bisa jadi pemikir bangsa, atau jadi siapapun yang penting bisa menarik pengangguran untuk Anda pekerjakan. Tidak tahu saya kalau mungkin ini pemikiran dari seorang Koleris, ketepatan saya seorang koleris yang bersifat kepemimpinan yang tidak suka diperintah. Kalau Plegmatis, Sanguinis, dan Melankolis pendapatnya gimana ya ? Coba searching di Internet, tentang 4 Jenis Kepribadian ini. Yang manakah Anda. Apakah kepribadian Anda bisa menyelamatkan Anda dari tempurung ada itu ??. Tapi kalau diriset sih, kayaknya di bumi ini banyakan Plegmatis (yang bersifat oke-oke saja apapun yang terjadi), kemudian jumlah sanguinis (pelawak/terkenal) kemudian melankolis(Pemikir keras) dan terakhir Koleris. Pemimpin emang sedikit. Kalau pemimpinnya lebih banyak daripada anggotanya bisa2 ancur. Sebagai koleris saya suka mengungkapkan pendapat walaupun menyebabkan kontroversi. Kayak pelajaran sejarah, ada golongan radikal. Suka mempengaruhi orang dengan kehendaknya sendiri. Saya juga mengandung sedikit sifat melankolis (menurut pendapat saya). Karena saya suka berpikir sendiri, kalau ngomongpun suka mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan out of common mind. Mempunyai kawan berpikir di otak saya, kayaknya saya mirip ayah saya yang pemikir, jarang ngomong. Gak terlalu sosial, kalau bikin status di facebook juga suka kontroversial, kadang memicu pertentangan. Saya juga agak filosofis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun