Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jurus Ngeles Ahok Bikin Haters Makin Puyeng

5 April 2016   17:59 Diperbarui: 14 April 2016   06:57 8732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nah, siapa yang masuk penjara duluan udah bukti kan? http://poskotanews.com/2015/02/26/eksekutif-lawan-legislatif-bisakah-dprd-gusur-ahok/"][/caption]Udah bukti kan siapa yang masuk duluan?

*Ada yang aneh ga sih? Pilkada DKI masih begitu lama, belum ada satupun orang yang beneran mencalonkan diri sebagai penantang Ahok,tapi koq semua pada ngeroyok  Ahok? Lha Ahok sendiri belum tentu juga bisa lolos verifikasi koq...

Jadi...

Buat hater Ahok yang bisanya cuma ngintip, sebelum baca minum air putih dulu ya, ambil napas dalam dalam, keluarkan pelan pelan. Lakuin sampe 7 kali, biar bacanya tenang...

Buat hater Ahok yang katanya menulis dapet bayaran, kalau mau nulis cari datanya dulu biar ga keliatan lucu...

Buat hater Ahok yang katanya dibayar khusus untuk menjegal Ahok, misinya Asal Bukan Ahok, kalau mau memelintir berita silahkan aja tapi jangan kelewatan. Tar malah bikin ngakak...

***

Siapa yang ga tahu sih Ahok itu selain jago marah marah, juga jago ngeles? Setiap kali ada masalah Ahok selalu aja bisa ngeles kesana kemari , entah pakai "jurus belut putih" atau "ikan gabus melenting keluar comberan".

Jusrus ngelesnya ini yang sering bikin hater pada jengkel, karena ternyata ngelesnya Ahok sebagian bener sebagian lagi ada sengaja melintir omongannya...

Seperti contoh, waktu ada rame rame soal mahar buat parpol. Lha, Ahok bilang parpol ga minta mahar, koq malah jadi dibilang parpol minta mahar? Hahaha...

Ahok ogah kasih mahar ke parpol....

Sejak beberapa waktu lalu, hater selalu nyerang Ahok dengan Kasus Sumber Waras. Setelah tidak ditanggapi oleh KPK, mereka malah menyerang KPK.  Dari mulai berkoar koar KPK sudah dibeli Ahok, sampe demo ke gedung KPK, supaya menangkap Ahok.

Memang dasarnya hater, pasti selalu mencari cara buat mendiskreditkan Ahok. Kemudian mereka menyerang Ahok dengan isu rasis. Tidak tanggung tanggung, sampai pejabat sekelas Duta Besar ikutan menyebar isu rasis disertai ancaman bagi pendukung Ahok.  Lucunya ada sebagian hater yang malah menuduh penyebar isu rasis adalah Ahok sendiri...(duh...)

Setelah banyak yang protes  soal rasis, isu rasis mulai mereda. Nah beberapa hari lalu, mereka dapat peluru baru dengan tertangkapnya Sanusi oleh KPK.

Selayaknya hater sejati, yang ditangkap itu sudah jelas jelas seorang anggota DPRD yang selalu jadi “musuh” Ahok apalagi kader dari partai entu yang pastinya sangat dendam sama Ahok, tapi tetap aja mereka punya ide aneh aneh...

Keluar deh teori konspirasi yang mengatakan Sanusi itu orangnya Ahok, atau ada yang bilang Sanusi itu sengaja dijebak oleh Ahok. (weleh weleh...)

Saya tidak tahu, apakah mereka ga malu takut diketawain orang, mengeluarkan opini yang lucu kaya gitu, tapi itulah yang terjadi. Mereka mengeluarkan opini dengan khayalan tingkat tinggi seakan itu kenyataan atau memang mengalami demesia.

Belum habis akal, para hater sekarang menyerang Ahok dengan isu reklamasi pantai. Dengan segala kesalahan perijinan tetek bengek yang menurut mereka semua melulu kesalahan Ahok.

(nah untuk perijinan itu tehnik, jadi silahkan aja tanya Bappeda dan Deputi Tata Ruang yang sejak awal menggodok Raperda zonasi)

Kalau menurut saya, menyerang pakai cara itu masih mendingan banget, karena masih berusaha cari referensinya, Ketimbang ada yang bilang bahwa proyek reklamasi pantai itu menggunakan cara Cut and Fill...

Itu yang bikin ngakak terguling guling sampe perut mules...

Bagaimana saya ga mau ngakak, terguling guling sampe perut mules, kalau yang nulis soal Cut and Fill justru sebenarnya ga tau apa itu Cut and Fill dan artinya ga tau perbedaan antara Cut and Fill dengan Reklamasi... (ketawa dulu boleh kali ya...Wakakaka...)

Ini lho Cut and Fill : Cut and fill atau Gali dan urug adalah proses pengerjaan tanah di mana sejumlah massa tanah digali untuk kemudian ditimbun di tempat lain. Perbedaan dengan pengerjaan tanah adalah, kedua proses cut and fill dilakukan di satu lokasi yang menjadi target pengerjaan.

Ini Reklamasi : Reklamasi daratan, biasanya disebut reklamasi, adalah proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Tanah yang direklamasi disebut tanah reklamasi atau landfill.

Sekarang udah tau bedanya? Makanya, kalau jadi hater tuh mesti cari data yang beneran dikit, biar ga jadi keliatan lucu...(saya bilang bukan oon ya... Awas jangan dipelintir nih...)

Lagian kalau mau pakai cara Cut and Fill, tanah dibagian sebelah mana Jakarta yang bisa diambil sebegitu banyaknya?

Apa dikira reklamasi pantai itu cuma butuh sepengki dua pengki aja atau seember dua ember tanah doang? Ini  17 pulau lho... (mikir dikit atuh...)

Silahkan dijumlahkan, berapa Hektar total dari 17 pulau itu.

[caption caption="Reklamasi pantai Jakarta. Kompas.com"]

[/caption]

Terkait semua masalah yang sedang heboh dijadikan bahan para hater, ini ada bukti rekaman rapat tertanggal 13 April 2015, antara Ahok dan jajarannya mengenai reklamasi pantai.

[caption caption="Rekaman rapat Ahok https://www.youtube.com/watch?v=QFNbN8nD5ug&feature=youtu.be"]

[/caption]

(https://www.youtube.com/watch?v=QFNbN8nD5ug&feature=youtu.be)

Dalam rekaman yang berdurasi 34.18 detik itu, bisa menjawab seluruh pertanyaan yang sekarang sedang dipermasalahin oleh hater.

Dari mulai perijinan, perselisihan dengan Menteri Perikanan dan Kelautan Susy Pujiastuti, masalah lingkungan hidup, nelayan sampai dengan resiko banjir yang bakal terjadi nantinya...

Sangat jelas dalam rapat itu bahwa ada perijinan yang dibuat jauh sebelum pemerintahan Ahok atau Jokowi.

Sangat jelas dalam rekaman rapat tersebut, ada interaksi yang sangat baik dari seluruh jajaran Pemda DKI. Dan mereka juga begitu memikirkan nasib nelayan dan rakyat serta resiko banjir ayng bakalan terjadi jika bla bla bla...

Sangat jelas dalam rekaman itu bahwa Ahok meminta jajarannya untuk menekan pihak pengembang (bukan membela pengembang), gunanya untuk kepentingan rakyat banyak.

Rekaman ini adalah bukti yang tak terbantahkan, bukan opini Ahok yang dibuat untuk ngeles.

Tapi jangan sampe salah liat ya, rekaman itu dari bulan April tahun 2015 lalu, tar ada yang bilang rekaman itu baru aja dibuat...Hahahaa...

*Catatan :

*Selayaknya kerjaan hater, silahkan mencari celah untuk menghujat Ahok. Silahkan saja mencari seluruh kesalahan Ahok. Silahkan aja membongkar seluruh kebobrokan Pemda DKI atau Ahok. Silahkan aja mencari bukti Ahok korupsi. Saya justru seneng. Karena dengan begitu Kompasiana jadi tambah berwarna dan tambah rame...

Tapi...

Ada tapinya nh... Semua harus pakai bukti yang valid serta analisa yang keren. Bukan sekedar bukti opini abal abal binti ngawur aja. Tar malah jadi lucu sendiri lho...

*Berbeda pendapat dan berdebat sangat baik bagi demokrasi, tapi kalau sengaja menjurus ke rasis. Itu sudah menyakiti hati orang lain.

APAKAH CALON JABANG BAYI, BISA MENENTUKAN TEMPAT DILAHIRKAN DAN MEMILIH DIKANDUNG OLEH RAHIM SIAPA?

Salam Damai...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun