Mohon tunggu...
Mikail Hafiz
Mikail Hafiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Junior Content Writer | Mahasiswa D3 - Bisnis Digital & E-Commerce | Universitas Brawijaya

Seorang Mahasiswa Bisnis Digital yang sedang memiliki keinginan dan cita - cita untuk aktif menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kiat Membangun Bisnis Melalui Jalan Bootstrapping dari HashMicro

15 Oktober 2021   13:52 Diperbarui: 16 Oktober 2021   04:45 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kerja Sama Dalam Sebuah Startup oleh Pexels.com

Membangun  sebuah bisnis tidak dapat digeneralisir menjadi sulit ataupun mudah. Semua itu kembali lagi kepada kemampuan dan tujuan dari sang pebisnis itu sendiri. 

Apakah Anda membangun perusahaan tersebut dengan rencana yang cukup matang dan memiliki tujuan yang cukup besar? Apakah Anda membangun bisnis untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada sudah ada? atau hanya ikut - ikut orang lain (latah) untuk membangun bisnis tanpa tujuan yang jelas? semua itu kembali kepada kepentingan masing - masing. 

Namun, seseorang yang sudah mempersiapkan bisnisnya secara matang, biasanya memiliki tujuan bisnis yang jelas seperti mengatasi masalah yang ada agar kelangsungan bisnis itu dapat bertahan untuk jangka panjang dan terus dibutuhkan oleh konsumen. Selain hal tersebut, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor keberhasilan dalam membangun bisnis. Yakni faktor keberuntungan dan faktor keuangan.

Seringkali para pelaku bisnis kebingungan dalam menentukan tahap awal dalam bisnis tersebut. Darimana modal bisnis ini berasal agar kita dapat memulainya? Bagi Anda yang juga sedang mengalami hal tersebut, HashMicro selaku penggiat bisnis startup melalui jalan bootstrapping, akan berbagi tips mengenai memulai bisnis melalui jalan tersebut. Sebelumnya, mari kita ketahui apa itu bootstrapping.

Definisi Bootstrapping

Bootstrapping adalah proses awal pendanaan dalam membangun bisnis yang tidak mengandalkan investasi atau penggunaan modal eksternal yang sangat minimal.

Dalam kata lain, bootstrapping adalah bisnis yang mengandalkan perputaran pendapatan dalam bisnis itu sendiri baik melalui dana pribadi, menunggu hasil revenue dari perusahaan, ataupun pinjaman uang baik dari bank atau kerabat. Bahkan, beberapa dari perusahaan rintisan tidak memakai modal sama sekali.

Selain itu, bootstrapping tidak melibatkan perusahaan lain dalam memberikan keputusan internal. Satu hal yang perlu Anda ingat, istilah bootstrapping ini berbeda dengan istilah bootstrap dalam proses pembuatan website.

Alasan memilih jalan Bootstrapping

Bukan tanpa sebab, memilih jalan bisnis melalui bootstrapping memiliki beberapa keuntungan dan keleluasaan tersendiri seperti:

Memiliki keputusan penuh dalam menentukan kebijakan penting perusahaan

Sebagai pengguna dana investasi, Anda harus lebih meluangkan banyak waktu untuk konsultasi dengan para investor. Apalagi jika Anda menjalin lebih dari satu dana investor yang dapat mengulur waktu lebih panjang akibat dari keputusan yang berbeda dari masing --- masing investor.

Pada kasus tersebut, Anda memiliki tambahan peran menjadi seorang wasit untuk menengahi perbedaan pendapat dari para investor agar mendapatkan keputusan yang tepat.

Memiliki lebih banyak waktu

Proses mencari dana investor memakan waktu yang cukup panjang. Mulai dari masa pencarian, masa orientasi untuk pertama kalinya, proses negosiasi, hingga dana keluar (pencairan). Belum lagi jika sang investor meminta Anda untuk merevisi produk sesuai keinginannya.

Bagi startup yang baru dirintis, semua waktu yang dihabiskan saat menjalin hubungan dengan investor tersebut bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif seperti mengembangkan produk Anda atau membenahi semua permasalahan-permasalahan produk.

Minim resiko kesalahan keuangan

Saat memiliki dana investor dalam jumlah tinggi, biasanya para pebisnis pemula lebih terkesan terburu-buru dan gegabah dalam melakukan keputusan.

Kita dapat mengambil contoh kasus seperti ini, saat Anda memiliki suntikan dana dari investor sejumlah milyaran rupiah, kebetulan Anda sedang membutuhkan lokasi usaha atau kantor untuk menjalankan operasional bisnis.

Dengan adanya dana investor tersebut, mungkin Anda akan memilih kantor dengan spesifikasi premium dan lokasi yang sangat strategis di tengah kota. Tanpa disadari, bahwa dana yang telah dihabiskan dalam jumlah banyak tersebut adalah dana investor yang harus dipertanggungjawabkan nantinya.

Berbeda saat Anda menggunakan modal pribadi, biasanya pebisnis akan merasa sayang untuk melakukan spending kedalam satu hal saja. Solusi yang mereka berikan dengan mencari lokasi yang strategis, namun dengan harga serendah-rendahnya. Hal tersebut merupakan sifat alami dari manusia.

Namun kembali lagi pada kebijakan masing-masing, tidak semua pelaku startup yang menggunakan dana investasi sedari dini melakukan kesalahan tersebut. Banyak dari mereka yang sukses melalui jalur tersebut asalkan dapat mengelola keuangan dengan baik.

Tips Bootstrapping Bagi Startup

  • Sabar, mulailah perlahan dari skala kecil

Apa keuntungan memulai bisnis dari nol? Bukannya membangun bisnis langsung besar lebih baik? Mungkin hal tersebut memang tidak ada salahnya. Itupun jika Anda memiliki sense of business yang baik. 

Namun, ketika Anda memulai bisnis dari skala kecil, Anda dapat belajar lebih banyak mengenai produk, konsumen, kondisi pasar, dan masih banyak lagi. Sehingga Anda dapat menguasai dan memahami seluk beluk perusahaan sebelum menjadi lebih besar.

Pengalaman membantu pemilik bisnis memperoleh serangkaian keterampilan dan pengetahuan yang cukup besar saat menjalankan perusahaan mereka sehingga semakin lama usaha berjalan, semakin banyak pengalamannya, maka semakin menikmati juga kesuksesan (Kristiansen, Furuholt, & Wahid , 2003).

  • Kelola dan Miliki Pemasukan Reguler

Sebagai founder yang memiliki perusahaan melalui modal sendiri, ada baiknya jika anda tetap memiliki pemasukan reguler hingga startup Anda memiliki penghasilan revenue yang sekiranya bisa anda gunakan dan tidak mengganggu perputaran uang dalam bisnis.

Hal ini untuk berjaga-jaga jika bisnis anda dalam skenario terburuk dan tidak berjalan dengan semestinya. Namun ternyata Anda masih memiliki simpanan penghasilan dari kegiatan lain.

  • Putar kembali revenue

Ketika perusahaan sudah memiliki revenue, jangan sampai revenue yang dimiliki malah dihabiskan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, karena dampaknya akan berujung fatal atau berujung bisnis tidak dapat melakukan perputaran keuangan hingga bangkrut. Solusinya, putar kembali revenue untuk kepentingan bisnis untuk pertumbuhan perusahaan itu sendiri.

  • Berhemat

Uang merupakan tonggak utama dalam bisnis, atur keuangan sebijak mungkin mengingat bisnis yang sedang Anda jalani tidak memiliki resource atau suntikan dana dari luar.

  • Gunakan strategi marketing yang mudah dan murah terlebih dahulu

Promosi dan iklan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan jika ingin bisnis kita diketahui publik. Namun karena Anda baru saja memulai bisnis yang mengharuskan untuk memperhatikan keuangan serta menghemat modal yang dimiliki, maka alternatif yang dapat Anda dapat gunakan adalah strategi marketing yang murah contohnya melalui sosial media marketing.

Beragam cara dapat Anda lakukan melalui sosial media, yang paling sering kita jumpai adalah endorse. Endorse atau media promosi melalui influencer yang memiliki cukup pengaruh pada followersnya, dapat menjadi salah satu pilihan Anda dalam melakukan promosi produk. 

Namun, untuk campaign yang satu ini, lebih cocok untuk Anda yang memiliki bisnis B2C (business to customer) karena biasanya mereka langsung mentarget konsumen sesuai ranah yang dinaunginya.

Bagi Anda pemilik bisnis B2B (business to business), kami lebih menyarankan untuk melakukan promosi melalui digital advertizing yang disediakan oleh beberapa platform seperti facebook ads, instagram ads, tiktok ads, dan google ads. 

Mengapa Anda harus mencoba promosi melalui sosial media advertizing? Karena biaya yang dikeluarkan dapat disesuaikan dengan budget perusahaan.

Untuk strategi marketing terakhir satu ini, Anda dapat melakukan promosi secara gratis melalui konten-konten di sosial media. Misalnya, membuat postingan dengan topik umum namun tetap mengkaitkannya ke produk Anda. Baik soft-selling ataupun hard-selling.

  • Hindari pembiayaan dari hutang atau pinjaman

Salah satu faktor terbesar startup mengalami kegagalan di tahun-tahun pertamanya adalah keuangan. Saat memilih jalan bootstrapping, sudah seharusnya Anda memantapkan diri terlebih dahulu dalam hal pendanaan. Hindari penggunaan pinjaman jika perusahaan Anda belum cukup stabil dalam waktu yang lumayan lama. Karena dapat menyebabkan perusahaan mengalami pailit. Terkecuali, jika Anda benar-benar merasa urgent dan merasa mampu untuk membayarnya.

Berikut merupakan tips-tips memulai startup melalui jalan bootstrapping. Kami harap artikel ini dapat berguna bagi Anda yang sedang berusaha memulai perusahaan rintisan, agar dapat mempersiapkan keseluruhannya secara matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun