Pekat dan sepi telah kujadikan sahab
Telah lama kami terjalin
Bersama angin perlahan menggeliat
Bisik rayu sang kesat mengampiri kedua jendela raga
Namun, asih kupertahankan jua jiwaku...
Tok tok tok...
Perlahan terdengar ketukan ajaib diterima
Mata ini terlalu ingin tahu untuk menoleh
Kiri... Kanan... tak ada jua.
Perlu kucari tahu dan ku gugah?
Hmh... Kurasa tidak.
Seperangkat benda ajaib dihadapan
terlalu berharga untuk kutinggalkan,
terlebih segudang tuntutan
Menanti kabar dan kepastiab
Mutlak...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!