Mohon tunggu...
Miftaniah
Miftaniah Mohon Tunggu... Fashion Designer

I'm not a fashion designer with a fancy studio or a sewing team behind me. I'm just a small-town girl from Magelang who loves seeing people wear beautiful clothes and wondering, “What if I made that?” It all started with doodles in my school notebooks. Then I learned how to sew, joined fashion projects in college, and slowly realized that I’m deeply in love with the whole process—from picking fabrics, drafting patterns, to finally seeing someone wear something I made. It’s exhausting, but it’s the kind of tired that makes you proud. Now I’m building Laneya, a small brand I run from my dorm room. It’s all about simple, wearable daily outfits—clean, minimal, and comfortable, with a personal touch. I believe the clothes we wear should help us express who we are, without shouting for attention. I’m still learning, still messing up, still rethinking designs at 2 AM. But one thing I know for sure: as long as there’s fabric, thread, and a dream, I’ll keep sewing my story.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kebaya Ayu Praba: Perpaduan Anggun Tradisi dan sentuhan modern

17 Juni 2025   14:33 Diperbarui: 17 Juni 2025   14:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebaya Ayu Praba: Perpaduan Anggun Tradisi dan Sentuhan Modern

Setiap karya punya cerita. Begitu pula Kebaya Ayu Praba—sebuah rancangan busana yang lahir dari pencarian makna akan keanggunan perempuan Indonesia. Dalam namanya, terselip harapan dan filosofi: Ayu berarti cantik, sedangkan Praba berarti cahaya atau sinar yang memancar. Sebuah nama yang menggambarkan sosok perempuan lembut namun kuat, sederhana namun memikat, seperti cahaya yang tak pernah memaksa untuk dilihat, tapi tetap mampu menerangi.

Konsep dan Inspirasi

Kebaya ini terinspirasi dari pengalaman magang di industri fashion yang secara langsung memperkenalkan para perancangnya pada proses perancangan busana yang detail, rapi, dah penih presisi untuk menggabungkan nuansa klasik kebaya dengan gaya modern yang lebih ringan dan fleksibel dipakai. Motif-motifnya diambil dari bentuk-bentuk flora khas Indonesia yang disusun simetris untuk menciptakan kesan elegan dan seimbang. Pilihan warna dominan adalah beige, melambangkan ketenangan, kelembutan, dan kesederhanaan yang elegan, dengan sentuhan detail keemasan yang memberi aksen mewah tapi tidak berlebihan.


Teknik dan Detail

Kebaya Ayu Praba dibuat dengan teknik jahit yang berpadu dengan detail payet, memberikan tekstur visual yang kaya namun tetap terasa ringan saat dikenakan. Potongan kebaya dibuat menyesuaikan lekuk tubuh tanpa terasa ketat, menghadirkan kenyamanan sekaligus mempertegas siluet feminin.

Material utama yang digunakan adalah bahan chantily premium dengan diamond krep, dipilih karena mampu memberikan efek jatuh yang cantik saat dipakai, sekaligus menjaga kenyamanan kulit. Bagian lengan dibuat tidak transparan dengan motif menjalar ke ujung pergelangan, menciptakan efek ilusi anggun saat tangan digerakkan.

Makna Simbolik

Setiap elemen dalam kebaya ini dirancang tidak hanya untuk estetika, tetapi juga untuk menyampaikan pesan. Motif payet yang menjalar dari sisi bawah ke atas melambangkan proses tumbuh—baik secara pribadi maupun sosial. Ia menggambarkan perempuan yang berkembang dari dalam, menemukan cahayanya sendiri, dan menyinari sekitarnya tanpa kehilangan jati diri.

Penutup

Kebaya Ayu Praba bukan sekadar busana. Ia adalah ungkapan rasa, bentuk ekspresi dari identitas, budaya, dan harapan. Dalam setiap jahitan dan detailnya, tersimpan semangat untuk terus menghidupkan warisan nusantara dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan.

Karya ini diciptakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Semarang:
Miftaniah, Syifa Nurhaliza Putri, Army Diana Yunia Anugerah, dan Dyah Ayu Nimas Widya Asih.
Sebuah bentuk kolaborasi dan dedikasi mereka dalam merancang busana yang tidak hanya cantik, tapi juga penuh makna.

Kebaya Ayu Praba hadir dalam warna beige klasik yang memancarkan keanggunan natural. Siluet kebaya dibuat mengikuti lekuk tubuh, mempertegas garis feminin dengan tetap menjaga kenyamanan saat dipakai. Bagian depan dihiasi deretan kancing motif, sulaman motif floral, dan taburan payet berkilau yang tertata rapi—menciptakan permainan tekstur yang elegan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun