Dalam video youtube yang diunggah oleh ferdian paleka terlihat ada beberapa remaja yang berawal berniatan baik yaitu memberi sembako, tapi tak disangka malah sebaliknya yaitu berniat jahat sebab dalam sebuah kardus terisi sampah yang ia kumpulkan kemudian ia berikan kepada korban.Â
Tentunya mereka mendapat kecaman dari masyarakat bahwa kontenya sangat tidak pantas untuk dilakukan apalagi sampai diunggah di Youtube.
Konten prank yang diluar nalar sampai merugikan korban, hanya semata-semata untuk mencari viewers (penonton) dan subscriber hanya untuk kepentingan sepihak.Â
Berawal ingin menghibur dan viral tetapi konten yang dilakukan sangat tak lazim. Hal inilah yang menjadi krisis kreatif dan krisis moral bagi para remaja sekarang.
Sayangnya untuk membangun kreativitas tidak semua orang paham batas etika. Etika adalah pedoman baik dan buruk perilaku yang sifatnya universal. Di manapun tempatnya di dunia, merugikan orang lain secara moral maupun material, itu tidak etis. Kapan pun waktunya, membuat orang terhina bukanlah tindakan etis. Dilema-dilema etika inilah yang sering ditabrak, lantaran inginkan konten dengan daya tarik baru. Nampak, apapun dilakukan demi konten.
Lalu apasih dampak dari adanya konten prank ?Â
Dampak dari adanya sebuah konten prank sendiri, ada sebuah penelitian yang tertuang dalam jurnal Review of General Psychology pada 2007, yang menyatakan bahwa sebenarnya orang tidak suka ketika mendapati dirinya ditipu atau dikerjai. Secara psikologis, akibat ditipu orang cenderung menyalahkan dirinya sendiri dan berharap mereka bisa mengubah dan memainkan peran itu secara berbeda pada saat mereka tertipu. Tak sedikit juga yang merasa itu sebuah rundungan psikologis.
Nah, pesan juga buat anda jika ingin menjadi konten kreator jangan sampai merugikan orang lain, juga berani bertanggung jawab atas konten yang kita buat dan tetap menerapkan norma sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Daftar PusatakaÂ
Istiani. A. Widhiyatmoko,Y. "Analisis Wacana Kritis Sebagai Refleksi Terbalik Prilaku Negatif Pada Tayangan Youtube". JURNAL KOMUNIKA. Vol. 3, No.2, 2020.
El ishaq. R. Maharini. P "Media Sosial, Ruang Publik, dan Budaya Pop". ETTISAL JOURNAL OF COMMUNICATION. Â Vol.3, No. 1, Juni 2018