Saat kita bicara tentang akuntansi, sebagian besar orang mungkin langsung membayangkan rumus, angka, dan laporan keuangan. Tapi bagi mereka yang benar-benar mendalami akuntansi, pasti paham bahwa di balik semua laporan itu, ada proses teknis yang penting dan tidak boleh dilewatkan. Dua di antaranya adalah jurnal penutup dan jurnal pembalik.
Meskipun keduanya sering kali dianggap sebagai “urusan akhir periode” yang teknis, sebenarnya jurnal penutup dan jurnal pembalik memegang peran penting dalam menyusun laporan keuangan yang benar dan akurat. Bahkan, kesalahan dalam tahap ini bisa menyebabkan laporan keuangan jadi menyesatkan.
Nah, buat kamu yang masih belajar akuntansi atau sedang mencoba memahami proses ini, yuk kita bahas bareng dengan gaya yang santai tapi tetap mendalam.
📌 Apa Itu Jurnal Penutup?
Jurnal penutup adalah jurnal yang disusun di akhir periode akuntansi, biasanya pada akhir tahun buku. Tujuan utamanya adalah “menutup” akun-akun sementara agar saldo-nya kembali ke nol dan siap digunakan kembali untuk periode akuntansi selanjutnya.
Akun sementara yang ditutup antara lain:
Pendapatan
Beban
Ikhtisar laba rugi
Prive (untuk perusahaan perseorangan)
Jadi, fungsi utamanya adalah merapikan laporan agar hanya menyisakan akun riil, seperti harta, utang, dan modal. Ini penting untuk memisahkan data periode yang lama dan yang baru, biar nggak tercampur.