Mohon tunggu...
Miftahul Abror
Miftahul Abror Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang menempuh gelar sarjana di Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hancurnya Negara Karena Mengabaikan Sejarah

22 April 2018   02:39 Diperbarui: 15 Maret 2019   14:44 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh: Slamet Miftahul Abror

kata sejarah menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu asal usul atau suatu kejadiaan dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. jika kita lihat dari pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah adalah peristiwa yang terjadi dimasa lampau. 

Sering kita mendengar sebuah kata yang mengatakan bahwa "pengalaman adalah guru terbaik" pengalaman yang sesuatu yang telah dilakukan yang berati bahwa pengalaman adalah sejarah. nah, dari sebuah sejarah kita dapat mangambil hikmah, pelajaran, pengetahuan sebagai bekal dimasa depan. tanpa kita sadari segala sesuatu yang ada didunia ini slalu berulang namun dalam situasi yang berbeda yang pada hakikatnya sama.

menurut pendapat saya sejarah selalu berulang sehingga amat penting untuk kita pelajari sebuah sejarah dimasa lalu. sebagaimana kalau diambil contoh yakni sebuah sejarah yang berupa sebuah masalah yang terjadi dimasa lalu, harus kita pelajari namun tidak hanya dipelajari saja namun harus diketahui obat atau jalan keluar dari masalah tersebut kalau masalah tersebut belum terselesaikan namun terlupakan.

Jika masalah tersebut telah ditemukan jalan keluar maka harus kita pelajari dan kita ingat bagaimana jalan keluar tersebut. sebagaimana contoh yang dapat diangkat yakni "Tragedi dukun santet yang terjadi dibanyuwangi pada tahun 1998. dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa sejarah universitas negeri yogyakarta, yang penelitian tersebut dihasilkan dari beberapa referensi dan penelitian lapangan serta tesis yang diangkat oleh seorang magister universitas gajah mada.

Di situ sehingga menghasilkan sebuah film sejarah pendek yang berjudul "Ontran-Ontran". walau begitu film ini telah dibedah diberbagai univesitas indonesia. dari penelitian tersebut terjadi sebuah pembantaian yang terjadi pada tokoh tokoh agama, yang pembunuhnya tidak pernah diketahui siapa identitasnya dikarenakan ketika terjadi pembunuhan, sang pembunuh menggunakan penutup muka sehingga dunia jurnalistik menyebutnya tragedi NINJA. tragedi tersebut selalu disangkut pautkan dengan PKI yang duluna juga melakukan pembantaian seperti itu.

dan ada juga yang berpendapat bahwa tragedi tersebut juga ada sangkut pautnya dengan politik, karena ketika itu akan berlangsung konggres PDI yang dilakukan dibali. karena dibanyuwangi juga masyarakatnya mayoritas warga yang berlatar belakang NU. Selain itu juga, ketika itu banyuwangi  adalah jalur yang menghubungkan jawa dengan bali.

Maka dengan terjadinya tragedi tersebut menjadikan orang PDI yang berada dijawa tidak bisa mengikuti konggres dikarenakan daerah banyuwangi lagi dalam bahaya. Karena yang dibantai ketika itu kebanyakan tokoh agama yang berlatar belakang nu maka bapak Latif seorang magister sejarah mengistilahkan dengan "menghadang naga merah dan menumpas naga hijau".

Menghadang naga merah yang berati menghadang arus PDI dari jawa untuk mengikuti konggres di bali dan menumpas NU yang ada dibanyuwangi. namun kebenaran yang sebenarnya belum terungkap kasusu tersebut mulai terlupakan oleh sejarah. yang menjadi unik yakni dalam pembedahan film tersebut  sang pembuat film tersebut bercerita bahwa masyarakat banyu wangi ada yangmembisu atau tidak mau diwawancarai dikarenakan masih trauma dengan peristiwa tersebut.

yang dapat kita ambil dari uraian peristiwa diatas yakni berulangnya sejarah tersebut ditahun kita ini di tahun 2017/2018 ini terjadi pembantaian seorang tokoh-tokoh agama yang pembunuh menyamar sebagai orang gila dan lalu muncul isu bangkitnya PKI.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa sejarah telah berulang secara tidak langsung dalam kontek yang berbeda yang pada hakikatnya sama. sedangkan kita belum mengetahui penwar atau jalan keluar dari sejarh banyuwangi tersebut sehingga kita kesulitan dalam mengatasi masalah yang terulang saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun