Mohon tunggu...
Miftahul Afifah
Miftahul Afifah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i'm studied at university of surabaya\r\n\r\nand i work in surabaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebutuhan dan Pilihan Era Modern

28 Oktober 2014   21:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:24 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkembangan dalam revolusi dunia yang semakin maju dan berlahan beralih fungsi dari satu distrik ke distrik yang lebih kompleks. Awal mula peradapan manusia yang kuno dan menggunakan alat yang serba manual lambat laun bergulir semakin menjadi lebih baik dan lebih sempurna sehingga dapat memudahkan kehidupan manusia dalam melaksanakan pekerjaan. Selain itu manusia yang mempunyai banyak kebutuhan akan hal-hal yang harus dipenuhi maka membuat mereka semakin berfikir untuk memecahkan masalah atau mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan. Adakalanya kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 yaitu kebutuhan primer,sekunder,dan tersier. Mengenai berbagai kebutuhan yang semakin hari semakin kompleks maka manusia harus memilah-milah mana yang termasuk kebutuhan yang harus di utamakan.  Misalnya manusia kini yang sudah memasuki zaman modern serta zaman yang bekerja serba menggunakan IT. Misalnya pada saat ini manusia menginginkan dalam bekerja yang selalu mudah,cepat dan hasil yang maksimal maka selalu menuntut untuk menyediakan alat atau sarana prasarana yang mampu menampung dan mendukung kebutuhan mereka.

Mengenai pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dalam pemenuhanya maka kini yang semula tersier naik tingkat atau level ke ranah sekunder,dan juga dari sekunder naik tingkat ke ranah primer. Dari beberapa ranah yang naik  level atau tingkatan saat ini untuk contoh detailnya yaitu dalam sebuah perusahaan atau instansi perindustrian yang dalam kancah pengamatan dan menjadi tolok ukur suatu Negara untuk penilaian tergolong maju atau berkembang dalam kaca mata dunia maka harus benar-benar diperhatikan. Berbicara mengenai kebutuhan yang dari sekunder naik tingkat ke primer maka dalam perusahaan terutama industri maka kebutuhan ini yang semakin bergeser dari satu ranah keranah yang lebih tinggi menjadikan perusahaan industri berbeda lagi kebutuhanyan dalam menunjang pemenuhan. Kini jika kita singgung untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan dan mulai dari yang terkecil dan terbesar maka harus dikomplekskan dalam satu kesatuan atau unit. Sama halnya juga jika kebutuhan yang utama tidak di penuhi maka tidak akan jalan dengan baik mengapa begitu? Sebab itu semua adalah satu kesatuan yang kompleks bahkan dari lini yang terkecil maupun teratas.

Dalam beberapa hal yang berkaitan dalam memenuhi kebutuhan yang sejajar, lini dan sebagainya maka perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk tetap memperhatikan kebutuhan apa yang perlu diadakan dan mampu menunjang kemajuan usaha. Tidak terkecuali apa saja kebutuhan yang diperlukan pengusaha dalam memenuhi industrinya antara lain mengenai kebutuhan produksi barang, alat-alatnya,tenaga kerja(soft skill)  dan masih banyak yang lain. Sambil mengingat mengenai alat-alat yang mampu menunjang kebesaran usaha mungkin akan sangat membutuhkan dalam memenuhi efektifitas dan efisiensi kerja dalam memindah dan mengangkat barang atau bahan dalam perusahaan yang dulunya dilakukan secara gotong royong dan manual sekarang ada alat yang seiring dengan kebutuhan untuk menunjang kemajuan dan efisiensi maka kini dalam perusahaan untuk mengadakan alat angkat,alat angkat angkut dalam memindahkan bahan baku dan bahan hasil produksi dari tempat produksi ke gudang atau ke yang lain,mengenai kebutuhan akan alat yang serba mudah kini tergolong dalam kebutuhan primer dan bukan lagi dalam kebutuhan sekunder. Dari pemaparan contoh diatas kini dapat disimpulkan bahwa alih fungsi yang di lakukan oleh kebutuhan perusahaan yang serba cepat kini dapat menimbulkan dari kebutuhan yang semula sekunder menjadi primer. Mengapa bisa begitu? Sebab semula yang manual dengan menghandalkan pada tenaga gotong royong  yang saat ini harus berganti dengan alat yang  berbasis atau bekerja cepat dengan menggunakan mesin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun