Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap beberapa nama yang masuk dalam bursa cawapresnya di Pilpres 2019 mendatang. Nama-nama tersebut antara lain, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Zainul Madji.
Dari beberapa tokoh yang disebut Jokowi tersebut, Mahfud MD kiranya lebih memiliki kans dan potensi besar untuk membantu Jokowi menang di Pilpres 2019. Bukan hanya itu, dalam menjalankan pemerintahan nantinya, Mahfud MD akan mampu menutupi kekurangan dan melengkapi kesuksesan Jokowi.
Terkait Kesan khusus Jokowi soal Mahfud MD , menurut Jokowi, Mahfud adalah sosok yang sangat bagus untuk menjadi cawapres.
Namun demikan, Jokowi belum memberi sinyal soal kapan mengumumkan nama cawapres. Jokowi mengaku ada banyak nama yang digodok.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj menilai, akan lebih baik jika Jokowi memilih Mahfud MD menjadi cawapresnya.
Pengalaman Mahfud MD sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Ahli Hukum Tata Negara, bersih dan pernah menjadi orang kepercayaan Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut polling Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun, nama Mahfud MD mendapatkan suara terbanyak dari netizen.Survei online ini dilakukan pada 11 April-22 Mei 2018 di website PSI dengan total peserta polling 71.106 di 23 wilayah Indonesia, salah satunya Jakarta, Medan, Semarang, Bandung, Depok, hingga Ambon. Dari 12 nama yang diusung oleh PSI, Mahfud MD mendapat perolehan suara terbanyak yaitu 32 persen.
Hasil survei ini kebanyakan dipilih oleh generasi muda dengan kisaran umur 25-34. Ia mengatakan, kebanyakan milenial memilih Mahfud karena sosok yang original dimata milenial.
Sosok Mahfud MD yang tegas dan to the point adalah sosok yang diinginkan oleh kaum milenial. Mahfud juga dianggap mampu meraup suara milenial jika disandingkan dengan Jokowi sebagai Wapres.
jika Jokowi memilih Mahfud MD yang berasal dari kalangan non partai, hal ini tidak akan membuat partai lain tersinggung dan tidak menimbulkan konflik antar sesama partai pengusung dan pendukung Jokowi.