Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Writer & Citizen Journalist. Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Direvitalisasi Jokowi Tahun 2008, Kini Taman Balekambang Jadi Tempat Wisata Favorit

30 Januari 2020   18:30 Diperbarui: 30 Januari 2020   18:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau  Anda sempat singgah di Solo, sempatkanlah mampir ke Taman Balekambang.  Taman kota ini terletak di Jalan Ahmad Yani, belakang Stadion Manahan Solo. Balekambang adaah taman yang asri, udara segar dan bersih sehingga cocok untuk melepas penat di tengah hiruk pikuk kota.

Sebutan Balekambang berasal dari bale (rumah/ tempat) dan kambang (terapung). Sebuah bangunan di barat kolam yang terlihat seolah-olah mengapung atau mengambang di atas air itulah asal muasal penamaan Taman Balekambang.

Sumber lain menyebutkan jika dulu memang terdapat rumah apung di kolam menjadi tempat bersantai keluarga Raja Mangkunegaran.

Tangan Dingin Joko Widodo

Taman Balekambang sempat terbengkalai dan tidak terawat. Setelah direvitalisasi pada tahun 2008, taman kota berfungsi sebagai ruang publik. Keasrian Taman Balekambang tidak terlepas dari tangan dingin mantan Wali Kota Solo, Joko Widodo yang sekarang menjadi Presiden RI. Taman Balekambang  berfungsi ganda: tempat rekreasi dan daerah resapan air.

Foto: Miftahul Abrori
Foto: Miftahul Abrori
Luas Taman Balekambang sekitar 9,8 Ha. Taman dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII. Taman dipersembahkan untuk putri-putrinya tercinta, yaitu GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Keduanya juga diabadikan lewat patung di area Taman Balekambang.


Taman Balekambang dulu dibagi menjadi dua, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch. Partini Tuin atau Taman Air Partini berupa kolam resapan luas dan berfungsi sebagai penampungan air. Kolam ini sekarang digunakan untuk wisata perahu dan rekreasi pancing.

Sedangkan Partinah Bosch atau Hutan Partinah merupakan area dipenuhi berbagai pohon dan tanaman langka, seperti kenari, beringin putih dan sebagainya. Partinah Bosch berfungsi sebagai paru-paru kota. 

Tempat Rekreasi, Pergelaran Budaya hingga Diskusi

Dahulu taman Balekambang digunakan sebagai empat rekreasi khusus keluarga dan kerabat istana mangkunegaran. Kemudian pada masa KGGPA Mangkunegara VIII tahun 1970-an taman dibuka untuk umum. Gedung di area taman digunakan sebagai pergelaran hiburan rakyat seperti ketoprak, wayang orang. 

Foto: Miftahul Abrori
Foto: Miftahul Abrori
Bahkan kelompok lawak legendaris Srimulat pernah punya acara rutin pada tahun 1970 hingga akhir 1980-an. Terdapat gedung sebagai tempat hiburan berjuluk panggung Srimulat. Aksi panggung Srimulat kala itu menjadi primadona hiburan di kota Solo.

Taman Balekambang terlihat begitu asri nan eksotis. Pengunjung dapat menyusuri jalan setapak di bawah rindangnya pohon-pohon langka. Bisa juga duduk-duduk santai di kursi yang didesain sangat unik atau menggelar tikar sembari menikmati santap siang.

Terdapat satwa jinak di taman Balekambang yaitu rusa, kera, dan angsa putih. Maka, tidaklah mengherankan bila saat akhir pekan, tempat ini jadi rujukan rekreasi keluarga dari warga Solo dan sekitarnya.

Air mancur di Taman Balekambang tidak ketinggalan menjadi spot menarik perhatian para pengunjung. Melihat air mancur membuat perasaan tenang dan damai. 

Taman Balekambang menjadi tempat wisata dilengkapi area outbond, taman bermain anak, wisata perahu, taman kelinci, taman reptil, tanaman langka, area penangkaran hewan, kawasan konservasi sejarah, serta panggung seni dan budaya.

Berbagai komunitas, ekskul sekolah, UKM kampus, dan masyarakat juga menjadikan Taman Balekambang sebagai tempat acara dan diskusi.

Foto: Miftahul Abrori
Foto: Miftahul Abrori

Dikunjungi 2,5 Juta Wisatawan Tahun 2019

Taman Balekambang termasuk objek wisata favorit. Dinas Pariwisata Kota Solo menyebutkan pada tahun 2019 Taman Balekambang dikunjungi 2,5 juta orang.

 Taman Balekambang setiap hari dikunjungi rata-rata 2.000 orang. Taman buka setiap hari pukul 07.00 sampai 18.00. Sedang pada malam tertentu taman dibuka untuk konser musik, pertunjukan tari dan wayang orang.

Untuk menikmati area taman yang luas kita tidak perlu merogoh uang, karena tiket masuk gratis. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang parkir, pertunjukan seni dan beberapa wahana permainan saja. (Miv). Dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun