Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menyiasati Pengeluaran di Tengah Gencarnya Promo Diskon

19 Agustus 2019   06:34 Diperbarui: 19 Agustus 2019   07:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: digitalmums.fr

Disaat tanggal merah bertebaran, dimana-mana tertulis promo discount besar-besaran. Entah itu penjualan online maupun offline saling bersaing. Sebagai konsumen, mungkin diantara kita banyak yang bingung menentukan, bahkan tertarik dan mulai tergoda, lebih-lebih jika promo tersebut bertepatan dengan saat penerimaan gaji ditangan kita.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menyiasatinya agar pengeluaran kita tidak jebol sebelum akhir bulan?

Disini saya mencoba memberikan beberapa tips-nya:

1. Catat kebutuhan kita sebelum berbelanja

Saat ada promo dimanapun itu, jangan buru-buru tergoda. Catat dulu apa saja kebutuhan kita bulan ini sebelum berbelanja, selanjutnya baru berburu discount. Jika memang ada kebutuhan lain selain kebutuhan primer, silakan dianggarkan.

2. Fokuslah pada daftar belanjaan yang sudah kita catat tadi

Fokus pada daftar belanjaan penting sekali, hal ini supaya kita tidak mudah tergiur oleh promo-promo discount lain yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

3. Dahulukan kebutuhan daripada keinginan sesaat

Saat kita berbelanja, dahulukan kebutuhan yang memang benar-benar perlu daripada cuma keinginan sesaat. Misalnya sepatu sekolah anak kita sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. 

Jadi otomatis ini adalah kebutuhan yang perlu kita anggarkan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Selanjutnya kita bisa berburu discount disesuaikan dengan kebutuhan kita tadi yaitu mencarikan sepatu anak.

Jangan sampai karena promo discountnya mencapai 60%, lalu kita tergoda untuk membeli barang lain diluar daftar kebutuhan kita, padahal kita tidak benar-benar membutuhkannya. Jadi jangan sampai lalu menyesal sudah terlanjur membelinya akibat keinginan sesaat saja. 

Ingat ya, saat kita tergoda membeli barang misalnya dengan discount sampai 60%, padahal kita tidak membutuhkannya dan tergoda karena mumpung discount, sebenarnya kita secara tidak sadar sudah mengeluarkan uang kita sebanyak 40% dari harga, yang bisa jadi ada alokasi kebutuhan kita lainnya yang lebih penting, yang bisa kita manfaatkan dari uang tersebut. Biasanya kita baru sadar saat sebelum akhir bulan tidak ada uang tersisa ditangan kita.

4. Selektif dalam mencari promo discount

Terkadang kita hanya tergiur besarnya discount, tanpa mengecek kondisi barang yang kita beli, sebab mungkin saja barang tersebut ada rijek/rusak sedikit sehingga dijual murah, coba cek secara teliti. 

Atau bahkan terkadang ada juga toko yang sudah menaikkan harga terlebih dahulu barang yang dijualnya sebelum memberikan discount besar-besaran, walaupun ada juga yang tidak seperti itu. Cobalah lebih selektif dalam memilihnya. Sehingga uang kita tidak terbuang percuma.

5. Biasakan membawa uang cash secukupnya saja di dalam dompet

Menyiapkan berlembar-lembar uang yang cukup banyak di dalam dompet, bisa mempengaruhi alam bawah sadar pikiran kita, untuk dengan mudahnya membelanjakan barang. 

Coba bandingkan saat kita berbelanja dengan kondisi banyak uang di dompet, dan saat berbelanja dengan uang pas pasan di dalam dompet. Saat cash money kita terbatas, pasti kita lebih selektif membelanjakan uang dibanding kan dengan membawa uang yang cukup banyak di dompet. Walaupun sebenarnya ini hanya upaya untuk mempengaruhi alam bawah sadar kita saja.

Bagaimana? Cukup mudah bukan? Bagi yang merasa kesulitan menyiasati pengeluaran terutama disaat gencarnya promo discount, silakan mencoba beberapa  tips sederhana di atas.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun