Mohon tunggu...
Micky Brenandivo
Micky Brenandivo Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlanga

Selain sebagai mahasiswa aktif, hobi saya adalah fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tjoeklat Noesantara: Cokelat dengan Cita Rasa Tradisional Karya Mahasiswa Universitas Airlangga

14 Juni 2023   01:50 Diperbarui: 14 Juni 2023   02:05 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Muhammad Aldrich Brenandivo

Cokelat adalah sebuah makanan olahan yang terbuat dari biji buah kakao. Kakao merupakan komoditas penting bagi dunia global karena sebagai bahan utama produk coklat dengan rasa dan aroma yang tidak tergantikan oleh komoditas yang lain (Hii et al., 2010). Masyarakat di seluruh dunia saat ini menikmati coklat dalam ribuan bentuk yang berbeda, mengkonsumsi lebih dari 3 juta ton biji kakao setiap tahun. Makanan berbasis kakao juga berfungsi bagi kesehatan tubuh, yaitu dapat mengurangi penyakit kardiovaskular dimana biji kakao ini mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk menahan radikal bebas (Erukainure et al., 2010).

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali anak-anak muda di zaman sekarang yang sudah meninggalkan bahkan tidak mengenali cita rasa dari makanan tradisional Indonesia, padahal kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya melestarikan makanan serta cita rasa dari makanan tradisional Indonesia ini sendiri, bahkan seharusnya kita memperkenalkan cita rasa makanan Indonesia hingga ke kancah Internasional. 

Akhirnya, kami dari Kelompok 7 kelas PDB A-85, dari mata kuliah Pengantar Kolaborasi Keilmuan Universitas Airlangga yaitu Aura Fimellinda, Fazila Jasmine Dityaputri, Kurnia Aprilia Sari, Kety Santika, Muhammad Aldrich Brenandivo, M. Dzikron Haqiqi, dan Renata Elizabeth Berliana K. menciptakan sebuah inovasi produk yaitu sebuah cokelat, namun dengan cita rasa tradisional Indonesia, dan kami memberinya nama dengan Tjoeklat Noesantara, yang berarti Tojeklat atau cokelat adalah wujud serta bentuk dari produk kami, dan Nusantara yang berarti memiliki cita rasa tradisional Indonesia atau Nusantara.

Kami menciptakan produk Tjoeklat Noesantara ini untuk melestarikan makanan tradisional yang mana lama-kelamaan akan surut seiring perkembangan dunia dimana sekarang masyarakat lebih menyukai produk fast-food. Masyarakat sedang merasakan akibat perubahan pola konsumsi makanan, baik di negara maju maupun berkembang. Peran makanan tradisional untuk membangun pola makan segar sangat diperlukan. Sehingga makanan tradisional merupakan dasar bagi perbaikan konsumsi masyarakat dalam era modern dan globalisasi ini.

Rasa nusantara yang kami angkat dalam produk Tjoeklat Noesantara ini adalah rasa cendol. Rasa cendol adalah rasa tradisional yang terkait dengan minuman atau makanan penutup khas Asia Tenggara, terutama populer di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Cendol memiliki rasa yang unik dan sangat khas. Rasa cendol umumnya dikaitkan dengan campuran manis, segar, dan sedikit gurih. Cendol sendiri biasanya menggunakan santan dalam campurannya yang memberikan rasa lembut, dan juga gula aren atau gula merah yang membuat minuman ini memiliki rasa sedikit guring dan juga manis tentunya.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka diperlukan adanya modifikasi atau penggabungan antara makanan yang sedang trend saat ini yaitu coklat dengan makanan tradisional yang kami angkat yaitu cendol. Disini kami membuat cokelat dengan sedemikian rupa agar memiliki cita rasa yang kuat dari cendo, namun tetap tidak menghilangkan rasa asli dari cokelat itu sendiri. Hal ini kami lakukan tidak hanya untuk memperbaiki nilai gizi suatu makanan, namun juga agar dapat meningkatkan nilai ekonomi dan juga melestarikan makanan tradisional yang semakin surut seiring perkembangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun