Mohon tunggu...
Michael Jarda
Michael Jarda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah di STKIP PGRI Sumatra Barat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tanggapan Seloroh untuk Hasil Dialog Kebangsaan Bidang PTKP PB HMI 2018-2020

24 Agustus 2018   02:00 Diperbarui: 24 Agustus 2018   04:47 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

===

16 Agustus 2018, bidang PTKP PB HMI 2018-2020, mengadakan helat yang mereka namakan "Dialog Kebangsaan" dihadiri oleh seluruh organisasi di bawah kelompok Cipayung.

Tak diketahui jumlah pasti peserta. Sebab dari berita (sangat) singkat yang saya baca dengan judul "HMI Tantang Kabinet Pemerintah 2019-2024 diisi Anak Muda" tidak disebutkan. Berita yang sama dengan judul sedikit dipoles juga muncul di Soksinew.com. Aneh memang, dua rilisan mengandung isi yang sama ditulis oleh dua nama berbeda. Pada rilis.id diposkan (2018/06/28 16.46) atas nama Andi Mohammad Ikhbal, sedang di Soksinews oleh Ahmad Fiqi Purba (Sabtu, 18 Agustus 2018, 13:53 WIB).

Apa nggak norak dan melanggar hak intelektual, atau memang ditulis oleh orang yang sama, apa memang sudah hal yang dimaklumi: jika kamu saudara seorganisasi memperbanyak berita dengan isi yang sama? 

Entahlah, jelas sekali ini hanya tindakan demi eksis di pencarian Google. 

Eh, kok malah bahas ini sih, Mang?

Tulisan dari Andi Mohammad Ikhbal yang nongol di Rilis saya baca setelah seorang kawan --ia pengurus PB HMI 2018-2020-- membagikannya ke salah satu grup WA. Saya penasaran dan mengeklik tautannya. Banyak pertanyaan saya lempar ke kawan tersebut, hingga akhirnya dia mengirimkan tangkapan layar berisi butir-butir hasil dari "Dialog Kebangsaan" tersebut.

Salut, pikir saya. Di era sekarang (masih) ada sekumpulan milenial yang memikirkan Youth Government (selanjutnya saya tulis Pemerintahan Anak Muda saja). 

Tapi, saya tergelak setelah menemui pernyataan "...sudah saatnya pemerintah memberikan kepercayaan pada anak muda Indonesia, baik itu di eksekutif (kabinet), BUMN, dan Kedubes." Hmm, demi itukah tantangan 30%?

Saya ulangi demi eksekutif, BUMN, dan Kedubes. Sungguh tantangan anak muda nan elitis, berlawanan sekali dengan pemerintahan anak muda dalam bayangan Pramoedya Ananta Toer, sebuah pemerintahan baru yang menjungkalkan Soeharto, serta mengenyahkan begundal paling rendah dari orde tersebut.

Lagi-lagi bukan itu yang hendak saya tanggapi dengan seloroh, melainkan enam butir hasil dialog nasional yang dikirimkan kawan saya tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun