Mohon tunggu...
Michael Fadhlan
Michael Fadhlan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Asal Bogor

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata dengan Kisah Misteri Jembatan Villa di Puncak

24 Desember 2021   13:50 Diperbarui: 24 Desember 2021   13:58 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kalian sudah tidak asing dengan salah satu destinasi wisata yang ada di Bogor, yaitu Puncak. Puncak memiliki pesona tersendiri untuk memikat hati para pengunjung, terutama dihari libur. Pada hari libur, pengunjung mengemudi kendaraannya pergi ke puncak hanya untuk sekedar menikmati suasana dan melihat pemandangan indah yang diselimuti oleh kebun teh. Bukan hanya itu, daerah puncak sudah menjadi tempat peristirahatan di akhir pekan bagi penduduk ibu kota, terutama masyarakat di wilayah Bogor. Puncak menawarkan udara yang sejuk, segar, dan pemandangan yang indah sehingga dapat menimbulkan perasaan tentram, segar dan damai.

Puncak terletak diantara dua kabupaten, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Wilayah Puncak itu sendiri terletak persis di kaki dan lereng pegunungan Gede-Pangrango, yang sebagian wilayah nya merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Puncak merupakan tempat yang ideal untuk mencari udara pegunungan yang segar. Selain itu, terdapat banyak wisata juga yang ditemukan di daerah sekitar puncak, seperti Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bogor, Taman Nasional Gede Pangrango, Taman Safari, dan Perkebunan. Konon perkebunan teh di Puncak merupakan perkebunan teh yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda. Akses untuk pergi ke Puncak, dapat ditempuh melalui beberapa jalur. Seperti, melalui Jalan Nasional Rute 8 untuk kalian yang berangkat dari Jakarta atau Bandung. Dan mungkin bisa melalui Tol Jagorawi dan Tol Bocimi, yang kemungkinan besar akan macet disepanjang jalan di akhir pekan. Sehingga, akan ada jasa joki “Jalur Tikus” yang menunjukan jalan alternatif agar terhindar dari kemacetan.

Jasa joki tersebut sangat cocok untuk kalian yang ingin berlibur ke Puncak, akan tetapi tidak ingin bermacet-macetan. Adapun tarif jasa joki tersebut bervariasi, mulai dari Rp. 100.000 sepanjang 5 km dan Rp. 300.000 sepanjang 12 km. Namun sangat disayangkan, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian di Bogor sangat tidak menganjurkan para pengendara atau pengunjung wilayah puncak melintasi jalan tikus karena jalur tersebut sangat curam. Sehingga, bagi kalian yang ingin tetap melewati jalan tikus untuk menghindari kemacetan, diharapkan harus sangat berhati-hati dan memiliki tingkat keamanan yang cukup.

misteri-jembatan-vila-soekarno-di-puncak-bogor-61c56f9e06310e4f316df0b4.jpg
misteri-jembatan-vila-soekarno-di-puncak-bogor-61c56f9e06310e4f316df0b4.jpg
Ketika dalam perjalanan menuju puncak, kalian akan melewati tangga misterius atau sama halnya dengan jembatan untuk orang menyebrang. Namun, pernahkah kalian berpikir mengapa terdapat tangga di tengah jalan akan tetapi bukan sarana penyebrangan umum? Mungkin itulah salah satu misteri ketika kalian ingin ke puncak, dan melewati tangga misterius tersebut. Kini, hal tersebut menjadi misteri belaka, sehingga memicu netizen untuk menyelidiki asal muasal tangga misterius atau dapat juga disebut jembatan Riung Gunung. Setelah diselidiki, netizen menunjukan bahwa jembatan tersebut merupakan akses untuk menuju villa mewah yang berada di balik pepohonan. Konon villa tersebut merupakan tempat bersinggah presiden Soekarno apabila ingin beristirahat di daerah wisata Puncak.

Menurut kabar yang beredar, jembatan tersebut yang terlihat masih kokoh ternyata tidak seperti yang dilihat oleh manusia biasa. Melainkan, terdapat getaran berbau mistis yang cukup kuat disekitar jembatan tersebut. Konon katanya, terdapat sosok makhluk ghaib yang menjaga jembatan tersebut. Bukan hanya itu, masih beberapa hal mistis lainnya mengenai jembatan tua itu. Konon ada sebuah kamar rahasia yang tidak boleh dibuka oleh siapapun karena dibawahnya terdapat terowongan rahasia. Menurut warga sekitar, di jembatan anak tangga tersebut sering muncul penampakan rombongan yang banyak yang menaiki tangga tersebut, akan tetapi bukan manusia. Hal itu ramai diperbincangkan oleh warga sekitar, maupun di sosial media. Selain itu, informasi yang beredar mengenai jembatan tua di jalan menuju puncak masih menjadi misteri belaka. Menurut saya, suatu tempat dapat dikatakan angker bukan karena hal mistis yang ada disekitarnya. Akan tetapi, lebih kepada cara merawat suatu tempat agar tidak timbulnya suasana menyeramkan dan sugesti tentang makhluk halus. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun