Mohon tunggu...
Mia Siti Khoiriyah
Mia Siti Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Program Studi Pendidikan Matematika

Menulis Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paradigma Pendidikan untuk Siswa Vs untuk Guru

19 Oktober 2022   16:41 Diperbarui: 19 Oktober 2022   16:51 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/ycAJ96DgQh7hpmAt9

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2010: 6) mengemukakan bahwa paradigma pendidikan merupakan cara pandang dan proses memahami pendidikan nasional dalam bentuk pengamatan dan proses pencarian cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam pendidikan nasional.

Pendidikan berfungsi untuk membentuk diri yang baik dari kemampuan, keterampilan, etika, dan moral untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Menjadikan siswa mengerti apa yang diajarkan guru sebenarnya tidak terlalu sulit. Apalagi bila kedua pihak, yaitu guru dan siswa keduanya sangat termotivasi atau antusias untuk mencapai tujuan kegiatan pengajaran. Para siswa dijelaskan pentingnya ilmu yang mereka peroleh.

Pentingnya menciptakan kondisi belajar yang positif. Hal ini dapat diciptakan, antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan mendorong siswa untuk mengekspresikan ide. Sekarang ini masih banyak siswa yang berperilaku tidak baik di sekolahan. Untuk itu, perlu dilakukan pendidikan karakter terutama bagi kalangan siswa. Hal ini tentu saja untuk mengatasi penurunan kualitas moral kehidupan manusia di Indonesia sekarang ini.

Oleh karena itu, sekolah berfungsi sebagai tempat belajar anak, membantu memainkan peran dan kontribusinya dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai baik atau positif, membentuk dan membangun karakter.

Pada dasarnya pendidikan karakter dapat diartikan sebagai segala upaya untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Pendidikan karakter ini bertujuan untuk menekankan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, keadilan, membantu siswa untuk memahami, dan juga untuk menempatkan nilai-nilai tersebut ke dalam praktik kehidupan.

Sedangkan dalam pendidikan, antara guru dan siswa harus ada komunikasi yang mendalam atau kontak batin. Hubungan guru dan murid seharusnya dibangun bagaikan antara orang tua dan anak-anaknya. Dalam hubungan itu ada tujuan yang sama, tanggung jawab, dan bahkan juga kasih sayang.

Tidak semua orang yang mengetahui sesuatu atau konsep yang baik mampu menerapkan, dan sebaliknya, sesuatu yang jelas-jelas buruk selalu dihindari. Oleh karena itu, sesungguhnya pendidikan tidak hanya berarti mengetahui, memahami atau menghayati sesuatu kepada siswa, tetapi mampu dan mau melakukannya.

Guru harus terus meningkatkan keterampilannya, termasuk meningkatkan kemampuan dasar dan pengetahuan yang diajarkan. Jadi, apakah pendidikan itu perlu bagi guru? Jawabannya iya. Karena pendidikan adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pengembangan kapasitas atau kemampuan manusia untuk menciptakan hal-hal baru.

Guru bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswanya di dalam kelas. Mendidik mereka serta membentuk karakter mereka sebagai manusia Indonesia yang utuh seimbang, antara iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, seorang guru harus mengetahui dan menguasai sesuatu atau perkembangan yang terbaru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun