Lebih jelasnya, silakan mengakses video "Fenomena Tersandung dan Gerak Refleks" melalui tautan ini.
Pernahkah kamu tersandung dan langsung secara refleks memegang atau menangkap sesuatu, seperti yang terjadi dalam ilustrasi video di atas?
Saya yakin bahwa saya, kamu, dan kita semua pernah mengalami momen tersandung dalam perjalanan hidup kita, dalam situasi tertentu.
Bagaimana neurobiologis membahas fenomena refleks menangkap barang setelah tersandung?
Saat tubuh bereaksi terhadap stimulus depolarisasi terjadi, karena inilah yang memungkinkan penghantaran impuls saraf. Setelah sinyal stimulus mencapai dendrit, terjadi perubahan muatan listrik di membran neuron. Hal inilah yang memungkinkan informasi sensorik berpindah dari satu neuron ke neuron lainnya. Sinyal ini menentukan seberapa cepat respons tubuh terhadap perubahan lingkungan (Sherwood, 2014). Namun, apakah setiap respons refleks hanya melibatkan satu jalur saraf sederhana, atau ada mekanisme yang lebih kompleks yang terjadi di tubuh kita?
Ketika seseorang tersandung, sinyal dari mekanoreseptor di kaki dikirimkan melalui neuron sensorik aferen ke medula spinalis. Pada refleks sederhana, impuls ini cukup untuk menghasilkan respons langsung, seperti menggerakkan kaki agar tidak jatuh (Evans-Martin, 2022). Gambar 2 menunjukkan diagram alur gerak refleks sederhana.
Pada refleks menjauhkan tangan dari benda panas atau refleks patella, jalur penghantaran impuls hanya melibatkan sistem saraf spinal. Tetapi refleks menangkap barang setelah tersandung lebih kompleks melibatkan sistem sensorimotor di otak yang memastikan tangan berkontraksi untuk mempertahankan objek (Hansen et al., 2024). Apa yang membedakan jalur refleks ini dari refleks spinal sederhana? Bagaimana tubuh mengintegrasikan berbagai sistem sensorik untuk menciptakan respons yang lebih kompleks?
Referensi
Evans-Martin, F. F. (2022). The Nervous System Human Body: How it Works Third Edition. New York: Chelsea House.