Mohon tunggu...
ミア miyayam
ミア miyayam Mohon Tunggu... 個人ブログ

Berkarya dengan asah Menyampaikan lewat asa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Menangis: Headache after crying

26 Januari 2025   03:59 Diperbarui: 18 Mei 2025   00:14 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan Rentang Waktu Menangis dengan Sakit Kepala

Durasi mennagis dapat memengaruhi intensitas sakit kepala. Ketika seseorang menangis dalam waktu lama, ketegangan otot wajah dan kepala meningkat, menyebabkan sakit kepala tipe tegang (tension type headache). Selain itu pelepasan hormon stres berkepanjangan dapat memperpanjang sesansi nyeri. Berikut adalah ilustrasi dalam bentuk diagram alur yang menunjukkan hubungan durasi menangis dengan sakit kepala, serta skema neurobiologis proses menangis berdasarkan penelitian Bylsma et al. (2019) pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram Bioproses Sakit Kepala setelah Menangis (Sumber: Bylsma et al., 2019)
Gambar 3 Diagram Bioproses Sakit Kepala setelah Menangis (Sumber: Bylsma et al., 2019)

Sebelum itu, sebagai catatan bahwa Gambar 3 hanya merupakan ilustrasi anatomi neurobiologis saat menangis sehingga tidak mencerminkan ukuran sebenarnya.

Untuk lebih jelasnya silakan mengakses beberapa referensi berikut:

Bylsma, L. M., Graanin, A., & Vingerhoets, Ad. J. J. M. (2019). The Neurobiology of Human Crying. Clinical Autonomic Research, 29(1), 63-73.  https://doi.org/10.1007/s10286-018-0526-y

Cleveland Clinic. (2024). Limbic System. (Online), diakses 26 Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/body/limbicsystem 

Hull, R. (2024). The Pocket Atlas of Anatomy and Physiology A Concise Reference for Students. United States: Human Kinetics. https://bit.ly/4jw3tTN                                     

Sparby, T. Leass, M. Weger, U. W., & Edelhuser, F. Training Naive Subjects in Using Micro-Phenomenological Self-Inquiry to Investigate Pain and Suffering during headaches. Scandinavian Journal of Psychology, 64, 60-70. https://doi.org/10.1111/sjop.12858

Why We Have a Headache After Crying?. (2023). Youtube (Online). https://bit.ly/40OsylV

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun