Hubungan Rentang Waktu Menangis dengan Sakit Kepala
Durasi mennagis dapat memengaruhi intensitas sakit kepala. Ketika seseorang menangis dalam waktu lama, ketegangan otot wajah dan kepala meningkat, menyebabkan sakit kepala tipe tegang (tension type headache). Selain itu pelepasan hormon stres berkepanjangan dapat memperpanjang sesansi nyeri. Berikut adalah ilustrasi dalam bentuk diagram alur yang menunjukkan hubungan durasi menangis dengan sakit kepala, serta skema neurobiologis proses menangis berdasarkan penelitian Bylsma et al. (2019) pada Gambar 3.
Sebelum itu, sebagai catatan bahwa Gambar 3 hanya merupakan ilustrasi anatomi neurobiologis saat menangis sehingga tidak mencerminkan ukuran sebenarnya.
Untuk lebih jelasnya silakan mengakses beberapa referensi berikut:
Bylsma, L. M., Graanin, A., & Vingerhoets, Ad. J. J. M. (2019). The Neurobiology of Human Crying. Clinical Autonomic Research, 29(1), 63-73. https://doi.org/10.1007/s10286-018-0526-y
Cleveland Clinic. (2024). Limbic System. (Online), diakses 26 Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/body/limbicsystem
Hull, R. (2024). The Pocket Atlas of Anatomy and Physiology A Concise Reference for Students. United States: Human Kinetics. https://bit.ly/4jw3tTN
Sparby, T. Leass, M. Weger, U. W., & Edelhuser, F. Training Naive Subjects in Using Micro-Phenomenological Self-Inquiry to Investigate Pain and Suffering during headaches. Scandinavian Journal of Psychology, 64, 60-70. https://doi.org/10.1111/sjop.12858
Why We Have a Headache After Crying?. (2023). Youtube (Online). https://bit.ly/40OsylV
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI