Pernahkah kamu merasakan sakit kepala setelah menangis?
Saya pikir semua orang pernah merasakan itu, jadi mengapa kita dapat sakit kepala setelah menangis beberapa saat. Bagaimana pandangan neurobiologi tentang hal tersebut?
Pertama, kita dapat menyimak gambar tentang tipe menangis dan penyebabnya.
Letak sakit kepala yang dirasakan dapat berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Salah satu jenis sakit kepala adalah sakit kepala yang dirasakan di atas mata atau di kedua sisi kepala (both sides of the head). Sakit kepala di atas mata ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk menangis. Sparby et al. (2022) menyatakan bahwa menangis dapat memicu sakit kepala di atas mata atau di kedua sisi kepala karena ketegangan otot di sekitar kepala dan leher yang terjadi saat menangis. Fenomena sakit kepala setelah menangis memang menarik dari sudut pandang neurobiologi. Saat seseorang menangis berbagai proses fisiologis terjadi, termasuk aktivasi sistem saraf otonom dan pelepasan hormon stres seperti kortisol (Bylsma et al., 2019).
Mekanisme Penghantaran Impuls
Ketika seseorang menangis, sistem limbik terutama amigdala mengaktifkan respons emosional yang memicu pelepasan neurotransmiter dan hormon stres (Hull, 2024). Berikut disjaikan ilustrasi sistem limbik pada Gambar 2.
Berdasarkan ilustrasi sistem limbik di atas berikut beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam mekanisme penghantaran impuls ketika seseorang menangis:
- Polarisasi: Dalam keadaan normal neuron memiliki perbedaan muatan yaitu bagian luar sel positif dan bagian dalam sel negatif.
- Depolarisasi: Saat menangis, rangsangan emosional menyebabkan pelepasan neurotransmiter seperti glutamat yang memicu impuls saraf dan meningkatkan aktivitas neuron di otak termasuk pada hipotalamus dan sistem limbik yang menyebabkan muatan di luar lebih negatif.
- Repolarisasi: Setelah menangis, sistem saraf berusaha kembali ke keadaan normal, tetapi pelepasan hormon stres dan ketegangan otot dapat menyebabkan sensasi sakit kepala pada beberapa saat.