Mohon tunggu...
Miaa junita
Miaa junita Mohon Tunggu... Lainnya - student

Only a life lives for others is a life worthwhille. - Albert Einstein,1932.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Coronavirus: Bermutasi 1 Juta Kali Lebih Cepat, Mitos atau Fakta?

26 Maret 2020   07:59 Diperbarui: 26 Maret 2020   08:26 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus hidup SARS-cov yang termasuk famili Coronavirus--newstarget.com

Dalam kajian biologi, Virus 2019-nCov merupakan virus famili Corinaviridae sebagaimana virus infeksi pernapasan SARS-cov serta virus MERS-cov. Virus Corona bersifat zoogenesis, yaitu virus yang awal mulanya ditularkan melalui hewan. Dalam bentuk fisik, Virus Corona digambarkan memiliki bentuk bulat berdiameter sekitar 100-120 nm.

Coronavirus dilihat dari mikroskop--icloudnews.net
Coronavirus dilihat dari mikroskop--icloudnews.net

Mitos atau fakta bahwa virus ini mampu bermutasi 1 juta kali lebih cepat? Berdasarkan pengelompokannya, Mutasi Virus Corona termasuk sangat cepat,yaitu 1 juta kali lebih cepat, bahkan virus ini memiliki kemampuan mengikat sel manusia 1000 kali lebih kuat dibandingkan SARS-cov. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Seperti yang kita ketahui, virus hanya memiliki salah satu dari materi genetik DNA atau RNA saja, dan Virus Corona termasuk virus yang memiliki RNA ( Asam Ribonukleat),hal inilah yang menyebabkan Virus Corona bermutasi lebih cepat dibandingkan dengan virus lain yang mempunyai materi genetik DNA. 

Mutasi virus RNA, seperti Virus Corona terjadi pada saat proses replikasi RNA. Pada proses inilah RNA negatif disintesa dari RNA positif ataupun sebaliknya yang dilakukan oleh enzim RNA polimerase, dan sekuen RNA yang disintesa adalah yang komplemen dengan templet. Pada saat sintesa RNA inilah RNA polimerase terkadang salah menerjemahkan sehingga yang terbentuk bukan sekuen yang komplemen dengan templet, akan tetapi sekuen yang sudah termutasi. Tidak hanya Virus Corona, virus lainnya yang memiliki materi genetik RNA juga bisa bermutasi 1 juta kali lebih cepat dibandingkan virus DNA.

Sedangkan untuk mutasi virus DNA, yang berperan dalam sintesis adalah DNA polimerase bukan RNA, dan biasanya DNA polimerase juga bisa salah membaca sehingga sekuen yang terbentuk juga sekuen yang termutasi. Akan tetapi, kesalahan ini dapat diperbaiki karena untuk replikasi DNA terdapat enzim exonuclease yang tidak terdapat pada RNA, enzim exonuclease berfungsi sebagai proof reading atau jika ada sekuen termutasi, enzim exonuclease ini akan membuang sekuen tersebut dan menggantinya dengan sekuen yang komplemen dengan templet. Perbedaan inilah yang menyebabkan virus RNA yang didalamnya termasuk Virus Corona bermutasi lebih cepat dibandingkan virus DNA.

Saat ini, di Indonesia sudah banyak orang yang terinfeksi virus Corona, ada baiknya jika kita ikut mencegah penularannya dengan tetap berada di rumah, sering mencuci tangan, menjaga pola makan dan kesehatan. Jika tubuh kita menunjukkan gejala yang ditimbulkan karena penularan virus ini, lebih baik kita langsung menemui dokter agar bisa ditangani lebih lanjut dan mencegah penularannya kepada keluarga terdekat ataupun orang lain.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun