Dalam suatu negara baik itu di kota maupun daerah nya pasti membutuhkan yang namanya pemimpin. Saat di adakan pemilihan pemimpin banyak yang mencalonkan diri untuk memimpin sebuah kota maupun daerah. Sebelum terpilih nya salah satu di antara orang-orang yang mencalonkan mereka rela mengeluarkan uang banyak untuk berkampanye agar orang-orang setempat pemilih nya saat di laksanakan pemilu. Padahal pemilu sifatnya JURDIL dan LUBER harus tanpa ada paksaan untuk memilih karena jika ada nantinya seseorang memilih bukan karena ia percaya terhadap orang yang mencalonkan melainkan paksaan.
Sebelum terpilih nya sebagai pemimpin, banyak yang menjanjikan sesuatu jika ia terpilih dan menang dalam pemilu tapi nyata nya jika sudah terpilih pemimpin tersebut malah lupa dengan janjinya bahkan ia pun enggan mendengar kan keluhan rakyat nya. Dengan posisi sebagai pemimpin tentu akan di beri fasilitas yang sangat enak hal tersebut menjadi kan niat awal nya untuk mensejahterakan rakyat pun jadi hilang. Karena nikmat nya di dunia sampai ia lupa bahwa sebagai pemimpin itu tanggung jawab nya besar dan di akhirat akan di pertanggung jawabkan jika ia memimpin dengan tidak baik.
Jika seseorang yang tidak memiliki iman yang kuat jika ada kesempatan ia akan mengambil uang yang harusnya di berikan untuk rakyat. Ia ambil untuk kepentingan pribadinya tanpa memikirkan bagaimana nasib rakyat jika uang nya di ambil. Korupsi sudah terjadi dimana-mana. Mereka sudah tidak peduli yang namanya dosa jika mengambil yang bukan hak miliknya dan yang di pikirkan hanyalah kenikmatan dunia yang sifatnya sementara.
Seharusnya jika sudah terpilih menjadi pemimpin harus menjalankan amanat dari rakyat semua nya rakyat serahkan kepada pemimpin dengan harapan rakyat akan sejahtera dan ada kemajuan. Tepatilah janji yang sudah di ucapkan kepada rakyat karena rakyat mengharapkannya. Jalankan sesuai dengan niat awal jangan sampai yang awalnya baik menjadi buruk dan malah mengecewakan rakyat.