Kedua, ketimpangan kapasitas antar-BLU menjadi isu serius. BLU di kementerian besar seperti Kemenkes dan Kemendikbudristek mungkin memiliki SDM dan sistem yang mapan, tapi BLU kecil di daerah atau sektor teknis sering kali tidak memiliki dukungan kelembagaan yang cukup.
Ketiga, desentralisasi keuangan di BLU harus tetap selaras dengan prinsip good public financial governance. Kemandirian tidak boleh berarti lepas dari akuntabilitas. Justru, dalam konteks transformasi digital dan transparansi anggaran, BLU dituntut menjadi contoh bagaimana keuangan publik dapat dikelola secara agile namun tetap bertanggung jawab.
Masa Depan BLU: Pusat Eksperimen Kebijakan dan Inovasi Publik
Ke depan, BLU diproyeksikan menjadi "laboratorium kebijakan fiskal" di berbagai sektor. Pemerintah mulai mendorong inovasi pendanaan melalui BLU berbasis kontrak kinerja, revolving fund, hingga skema kerja sama Public Private Partnership (PPP) yang melibatkan swasta dalam pembiayaan layanan publik.
Tidak hanya itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025--2029 yang tengah disusun, BLU diposisikan sebagai ujung tombak penyelenggaraan layanan di sektor-sektor yang membutuhkan impact investing dan model keuangan berkelanjutan, seperti pengelolaan air bersih, pendidikan vokasi, riset energi hijau, dan dukungan terhadap UMKM ekspor.
Bahkan, wacana penggabungan BLU dengan platform digital keuangan negara (seperti SAKTI, SPAN, dan Digipay) tengah dikembangkan agar pengelolaan BLU semakin terintegrasi dengan sistem fiskal nasional.
BLU sebagai Representasi Profesionalisme Aparatur Keuangan Publik
Sebagai mahasiswa PKN STAN, memahami dan mengawal perkembangan BLU bukan sekadar aspek akademik, tapi bagian dari kesiapan kita sebagai generasi penerus pengelola keuangan negara. Dalam BLU, kita melihat cerminan ideal bagaimana kebijakan publik bisa menjembatani efisiensi fiskal dan kualitas layanan---dengan tetap menjunjung prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Transformasi keuangan negara tidak terjadi di atas meja saja, tetapi juga melalui entitas seperti BLU yang berada di garis depan pelayanan masyarakat. Jika dikelola dengan baik, BLU bisa menjadi wajah baru birokrasi yang lincah, kompeten, dan berdampak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI