Model OSI memisahkan proses komunikasi data menjadi tujuh lapisan: Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, dan Application. Masing-masing lapisan memiliki fungsinya, mulai dari pengiriman bit hingga menampilkan data kepada pengguna. Dengan memahami lapisan-lapisan ini, pengembang dapat mendeteksi, menganalisis, dan memecahkan masalah jaringan seperti latensi, packet loss, atau keamanan koneksi.
AI dan Komputasi Awan: Aplikasi Masa Depan Dimulai dari Dasar yang Kuat
Perangkat lunak masa kini dan masa depan tak bisa dilepaskan dari kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan (cloud computing). AI memungkinkan aplikasi menjadi cerdas dan adaptif, sedangkan cloud menyediakan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi.
Namun, untuk mampu mengembangkan solusi berbasis AI atau cloud, seorang software engineer tetap harus menguasai dasar-dasar komputasi terlebih dahulu. Contohnya, membangun model AI membutuhkan pemahaman algoritma, pemrosesan data, dan manajemen sumber daya. Sementara itu, pemanfaatan layanan cloud seperti IaaS, PaaS, dan SaaS memerlukan pengetahuan jaringan, sistem operasi, serta keamanan data.
***
Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, teknologi akan terus berkembang. Namun, dasar-dasar komputasi adalah pilar abadi yang akan selalu relevan. Mempelajari dan menguasainya tidak hanya membantu kita membangun sistem yang lebih baik, tetapi juga membuka pintu untuk inovasi dan pemecahan masalah di berbagai sektor kehidupan.
Bagi mahasiswa, profesional IT, atau siapa saja yang ingin berkecimpung dalam dunia pengembangan perangkat lunak, menguasai dasar-dasar komputasi bukanlah pilihan---itu adalah keharusan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI