Mohon tunggu...
Mh Asdar
Mh Asdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mata Kuliah Teori Belajar dan Konsep Mengajar Universitas Pelita Harapan

Non Sibi Sed Patriae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

John Dewey Contribution to Educational Technology

14 September 2021   22:40 Diperbarui: 14 September 2021   22:47 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

John Dewey salah satu pemikir pendidikan paling berpengaruh pada abad ke-20. John Dewey adalah seorang filsuf Amerika, psikolog, dan reformis pendidikan yang pemikirannya memiliki pengaruh besar dalam pendidikan dan reformasi sosial. Dewey terkenal karena tulisannya tentang pendidikan. Dewey mendefinisikan pendidikan sebagai pengembangan semua kapasitas dalam diri individu yang akan memungkinkan dia untuk mengendalikan lingkungannya dan memenuhi kebutuhannya.

Tujuan utama pendidikan menurut Dewey adalah:

  • Social Efficiency: Menurut Dewey pengembangan efisiensi sosial merupakan salah satu tujuan pendidikan. Baginya sekolah adalah institusi sosial. Sekolah harus diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan dunia luar tercermin.
  • Education is life: Dewey menekankan bahwa pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup melainkan Pendidikan itu adalah kehidupan itu sendiri. Anak itu hidup di masa sekarang. Masa depan tidak ada artinya baginya. Oleh karena itu, tidak masuk akal untuk mengharapkan dia melakukan sesuatu untuk persiapan di masa depan.
  • Education is experience: Dewey menyukai pendidikan oleh, dari dan untuk pengalaman. Setiap pengalaman baru adalah pendidikan. Pengalaman lama diganti dengan pengalaman baru. Siswa memperoleh pengalaman dalam menempuh Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Education should combine theory & practice: Tujuan pendidikan, menurut Dewey harus menciptakan keseimbangan antara kegiatan teoritis dan praktis. Dia telah menekankan pentingnya keselarasan antara tindakan dan pikiran.

Dewey pada Kurikulum Sekolah

  • Dewey menganjurkan bahwa diperlukan program kurikulum yang lebih luas pada pengembangan intelektual dan akademis.
  • Guru sebagai pemandu dan pengarah yang mengarahkan tujuan. Seorang guru semakin menyadari pengalaman masa lalu siswa tentang harapan, keinginan, minat utama mereka maka semakin baik.
  • Guru tidak hanya terlibat dalam pelatihan individu tetapi juga dalam pembentukan kehidupan sosial yang tepat. Dengan cara ini, guru selalu menjadi nabi dari Tuhan yang benar.

Metode pengajaran Dewey didasarkan pada filosofi pragmatisnya bahwa pengalaman langsung adalah dasar dari semua metode. Pengetahuan terjadi dari situasi yang konkrit dan bermakna. Oleh karena itu pengetahuan harus datang dari kegiatan spontan anak-anak. Metode pengajaran Dewey didasarkan pada prinsip belajar dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan anak.

Dewey menetapkan metode berikut sebagai hal yang penting.

(1) Murid harus memiliki situasi pengalaman yang sesuai dengan keadaan atau disebut exploration learning.

(3) Anak harus memperoleh informasi atau melakukan pengamatan yang diperlukan untuk menghadapi masalah dan merangsang pikiran anak atau disebut inquiry learning.

(4) Solusi yang disarankan harus terjadi padanya.

(5) Anak harus memiliki kesempatan untuk menguji ide-idenya dengan mempraktekannya atau disebut learning by doing.

Sebagai contoh pengaplikasian teori Dewey di era modern ini, teknologi dan masyarakat bergerak begitu cepat sehingga sangat menantang untuk memberikan keterampilan teknis yang dibutuhkan oleh seorang siswa, namun beberapa keterampilan akan menjadi usang bahkan sebelum siswa tersebut mempelajarinya. Teknologi dianggap sebagai mata pelajaran baru dalam pendidikan karena sama pentingnya.

Teknologi telah menjadi bagian mendasar dari pendidikan. Saat ini baik siswa harus mengetahui silabus guru atau ingin belajar tentang suatu topik semuanya mungkin dan tersedia secara online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun